Kebutuhan Protein pada Ternak Non Ruminansia
Gema
Fajar Gunawan
Mahasiswa
Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
Email:
gemacules@gmail.com
Dalam dunia peternakan kita dapat membagi
ternak kedalam dua golongan, yaitu ternak ruminansia dan ternak non ruminansia.
Ternak yang masuk kedalam golongan ternak ruminansia diantaranya sapi, kambing,
domba, kerbau dan ternak yang masuk golongan non ruminansia diantaranya yaitu
ayam dan babi. Ternak non ruminansia berarti ternak yang tidak mengalami
ruminasi atau memamah biak. Hal ini dikarenakan ternak non ruminansia memiliki
perut tunggal.
Pakan merupakan faktor yang dominan dalam
menentukan tingkat produksi ternak. Oleh karena itu, komposisi ransum harus
sesuai dengan kebutuhan ternak. Zat gizi yang paling harus diperhatikan dalam
penyusunan ransum yaitu protein dan karbohidrat. Kebutuhan zat gizi tersebut
harus diketahui dalam penyusunan ransum supaya kebutuhan zat gizi ternak
tersebut dapat terpenuhi. Pada kesempatan ini, saya akan coba membahas mengenai
kebutuhan protein dan energi pada ternak ayam niaga pedaging, ayam niaga
petelur dan babi.
Ayam niaga pedaging (broiler) merupakan
ternak final stock yang dibudidayakan dengan tujuan sebagai
penghasil daging. Kebutuhan protein dan energi harus diketahui sebelum menyusun
ransum, oleh karena itu diperlukan keterampilan dalam menghitung kebutuhan
protein dan energi untuk ternak ayam broiler. Kebutuhan protein pada ayam
broiler terbagi kedalam 3 kebutuhan, yaitu kebutuhan protein untuk hidup pokok,
kebutuhan protein untuk pertumbuhan jaringan atau karkas dan kebutuhan protein
untuk pertumbuhan bulu. Kebutuhan energi pada ayam broiler juga dibagi menjadi
3 kebutuhan, yaitu kebutuhan energi untuk hidup pokok, kebutuhan energi untuk
aktivitas dan kebutuhan energi untuk pertumbuhan. Pada ayam broiler kebutuhan
protein dan energi harus memperhatikan fase pertumbuhannya.
Ayam niaga petelur merupakan ayam yang dibudidayakan
dengan tujuan utama menghasilkan telur konsumsi. Pada ayam niaga petelur juga
kebutuhan protein dan energi berbeda. Kebutuhan protein pada ayam niaga petelur
dapat dibedakan menjadi 4, yaitu kebutuhan protein untuk hidup pokok, kebutuhan
protein untuk pembentukan jaringan, kebutuhan protein untuk pertumbuhan bulu
dan kebutuhan protein untuk pembentukan telur. Kebutuhan energi untuk ayam
niaga petelur juga dapat dibedakan menjadi 4, yaitu kebutuhan energi untuk
hidup pokok, kebutuhan energi untuk aktivitas, kebutuhan energi untuk
pertumbuhan dan kebutuhan energi untuk pembentukan telur. Pada ayam niaga
petelur kebutuhan protein dan energi juga harus memperhatikan fase
pertumbuhannya.
Ternak babi memiliki keunggulan dapat beranak
banyak (prolifik), sehingga prospektif untuk dibudidayakan. Kebutuhan
protein dan energi pada ternak babi dapat dibedakan pada ternak yang sedang
tumbuh dan ternak yang sedang bunting. Kebutuhan protein pada ternak sedang
tumbuh dibedakan menjadi 2, yaitu kebutuhan protein untuk hidup pokok dan
kebutuhan protein untuk pertumbuhan jaringan, sedangkan kebutuhan protein pada
ternak bunting dapat dibedakan menjadi 4, yaitu kebutuhan protein untuk hidup
pokok, kebutuhan protein untuk pertambahan bobot badan induk, kebutuhan protein
untuk produk kebuntungan atau konsepsi dan kebutuhan protein untuk babi
menyusui.
Kebutuhan energi pada ternak babi sedang
tumbuh dapat dibedakan menjadi 2, yaitu kebutuhan energi untuk hidup pokok dan
kebutuhan energi untuk pertumbuhan, sedangkan kebutuhan energi untuk ternak
sedang bunting dapat dibedakan menjadi 3, yaitu kebutuhan energi untuk hidup
pokok, kebutuhan energi untuk pertambahan bobot badan babi bunting dan
kebutuhan energi untuk laktasi.
Penghitungan
kebutuhan protein dan energi yang tepat akan memberikan panduan penyusunan
ransum yang sesuai dengan kebutuhan ternak yang bersangkutan. Ternak non
ruminansia yang mendapatkan pakan yang balance dari segi
kualitas dan kuantitas, maka produksi yang dihasilkan dapat optimal. Semoga
ulasan ini dapat menjadi bahan informasi bagi peternak maupun pihak terkait.
Semoga banyak manfaatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar