LAPORAN
PRAKTIKUM
PEMULIAAN TANAMAN TOLERANSI
LINGKUNGAN RAWAN
(AGT 323)
Disusun oleh
Nama : Asiah Wardatul Ummah
NIM : A1L008039
Rombongan : A4
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
LABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN DAN BIOTEKNOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2011
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyusun laporan
praktikum mata kuliah Pemuliaan
Tanaman Toleransi Lingkungan Rawan ini dengan baik.
Laporan praktikum ini merupakan salah satu syarat yang kami ajukan untuk
memenuhi nilai praktikum dari mata kuliah Pemuliaan Tanaman Toleransi Lingkungan Rawan (AGT 323) dilingkungan civitas akademika Fakultas Pertanian Universitas
Jenderal Soedirman.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada
:
- Bapak Dr. Ir. Suwarto, MS.sebagai dosen mata kuliah Pemuliaan Tanaman Toleransi Lingkungan Rawan
- Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan praktikum ini
Kami menyadari bahwa laporan praktikum ini masih
terdapat kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan
sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan laporan praktikum berikutnya.
Purwokerto,
Juli 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... iv
ACARA I. Cekaman Kekeringan..................................................................... 1
ACARA II. Cekaman Genangan.....................................................................
ACARA III. Cekaman Salinitas.......................................................................
ACARA IV. Cekaman Cahaya........................................................................
LAMPIRAN
LAPORAN PRAKTIKUM
PEMULIAAN TANAMAN TOLERANSI LINGKUNGAN RAWAN
(AGT 323)
ACARA I
Cekaman Kekeringan
Disusun oleh
Nama : Asiah Wardatul Ummah
NIM : A1L008039
Rombongan : A4
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2011
A.
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam setiap tanaman komponen penyusun terbesar adalah
air ( 70-90% ), dimana variasi ini tergantung pada species, umur, jaringan
tertentu dan lingkungan. Air merupakan zat yang aneh, karena mampu beradaptasi
pada tiga wujud yaitu cair, padat dan gas dalam upaya penyesuaian dirinya
dengan fluktuasi suhu. Selama siklus hidup tanaman, mulai dari perkecambahan
sampai panen membutuhkan air. Besarnya kebutuhan air setiap fase pertumbuhan
selama siklus hidupnya tidak sama. Hal ini berhubungan lansung dengan proses
fisiologis, morfologis dan kombinasi kedua faktor di atas dengan faktor-faktor
lingkungannya. Fase perkecambahan, proses pertama terjadi imbibisi, air
berfungsi sebagai penstimulir metabolisme dan pelarut dalam perombakan dan
pengangkutan cadangan makanan ke dalam batang dan bakal akar sehingga dapat
tumbuh.
Setelah tanaman tumbuh air diperlukan dalam proses
pengisian zat hara, sintesa karbohidrat, sintesa protein, sebagai alat angkut
zat makanan ( asimilat ) ke bagian-bagian tanaman dan untuk melarutkan
garam-garam mineral dalam tanah, sehingga dapat dihisap oleh tanaman. Dengan
demikian air mempunyai peranan yang sangat nyata bagi pertumbuhan tanaman. Air
mempunyai beberapa fungi diantaranya :
1.
Pelarut dan medium untuk reaksi
kimia.
2.
Medium untuk transpor zat terlarut
organik dan anorganik.
3.
Medium yang memberikan turgor
pada sel tanaman. Turgor menggalakan pembesaran sel, struktur tanaman dan
penempatan daun.
4.
Hidrasi dan netralisasi muatan pada
molekul-molekul koloid.
5.
Bahan baku untuk fotosintesis,
proses hidrolisis dan reaksi-reaksi kimia lainya dalam tumbuhan.
6.
Evaporasi air ( transpirasi )
untuk mendinginkan permukaan tanaman. Penyerapan air oleh tanaman dikendalikan
oleh:
a.
Kebutuhan untuk transpirasi
b.
Dipengaruhi oleh kerapatan total panjang akar
dan
c.
Kandungan air tanah di lapisan
jelajah akar tanaman. Cekaman air ( defisit air ) langsung mempengaruhi
pertumbuhan vegetatif tanaman ( proses ini pada sel tanaman ditentukan oleh
tegangan turgor). Hilangnya turgiditas dapat menghentikan pertumbuhan sel (
penggandaan dan pembesaran ) yang akibatnya pertumbuhan tanaman terhambat.
Kekerinagan berhubungan
dengan kekurangan lengas tanah (kandungan air dalam tanah), sehingga tidak
mampu memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada
wilayah yang luas. Kekeringan pertanian ini terjadi setelah gejala kekeringan
meteorologi.
2.
Tujuan
a. Mengetahui respon dan perbedaan
pertumbuhan tanaman dalam kondisi cekaman kekurangan air.
b. Mengetahui genotip tanaman yang toleran terhadap
cekaman kekurangan air
B. METODE PRAKTIKUM
1.
Tempat Dan Waktu Praktikum
Praktikum dilakukan pada hari minggu tanggal 29 Mei 2011. Bertempat
laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Screen House Pemuliaan Tanaman
2.
Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan pada acara I ialah
·
Alat
penyiram
·
Oven
·
Talirafia
·
Kertas
label
·
Amplop
kertas
·
Plastik
·
Timbangan
analitik
·
Alat
tulis
·
Penggaris
·
Polibag
Bahan yang digunakan ialah
·
Benih
kedelai
·
Benih
jagung
·
Benih
kacang hijau
·
Benih
buncis
·
Benih
cabai
Masing-masing komoditas terdiri dari 2 varietas.
3.
Rancangan Percobaan
Rancangan
yang dilakukan adalah Rancangan Acak Kelompok
4.
Variabel Pengamatan
Variabel yang
diamati ialah
·
Tinggi
tanaman
·
Panjang
akar terpanjang
·
Bobot
kering tanaman
·
Bobot
kering tajuk
·
Bobot
kering akar
5.
Prosedur Kerja
a. Tanah disiapkan, dimasukan ke dalam
polibag yang telah dibuat lubang tanam. Siram dengan air hingga kapasitas
lapang. Polibag yang telah berisi tanah di bagi menjadi kontrol dan perlakuan
kekeringan serta varietas 1 dan 2 setiap komoditas.
b. Benih yang ditanam disiapkan yang baik dan
bernas
c. Benih ditanam pada polibag masing-masing 3
benih per polibag
d. Polibag diletakkan dengan perlakuan yang
telah ditentukan berdasarkan Rancangan Acak Kelompok dan diulang sebanyak 3
kali.
e. Pemeliharaan dilakukan hingga kapasitas
lapang pada kontrol
f. Pemberian perlakuan cekaman kekeringan
dilakukan saat berumur 7 hari dan 14 hari, yaitu dengan meniram tanaman ½
kapasitas lapang.
g. Diamati pertumbuhan tanaman hingga akhir
praktikum
h. Tanaman dioven selama 3 hari dan diukur bobot
kering tanaman, akar dan tajuk.
C.
HASIL DAN PEMBAHASAN
D.
SIMPULAN
E.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN PRAKTIKUM
PEMULIAAN TANAMAN TOLERANSI LINGKUNGAN RAWAN
(AGT 323)
ACARA II
Cekaman Genangan
Disusun oleh
Nama : Asiah Wardatul Ummah
NIM : A1L008039
Rombongan : A4
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
LABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN DAN BIOTEKNOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2011
A.
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Genangan dapat terjadi pada lahan basah alami
maupun lahan basah buatan. Notohadiprawiro (1989) mendeskripsikan lahan basah
alami sebagai lahan yang karena drainase yang buruk, bersifat basah sementara
atau sepanjang waktu. Keadaan ini terjadi karena iklim basah dan berkaitan
dengan kedudukan lahan yang berenergi potensial rendah (daerah berketinggian
rendah) atau karena bentuk lahan yang berupa cekungan tambat (retention
basin). Lahan basah buatan yakni lahan yang bentuknya sengaja dibuat
sedemikian rupa sehingga dapat menambat banyak air untuk membuat tanah jenuh
air atau mempertahankan genangan air pada permukaan tanah selama waktu
tertentu. VanToai et al. (2001) membagi genangan berdasarkan kondisi
pertanaman menjadi dua, yaitu: 1) kondisi jenuh air (waterlogging) di
mana hanya akar tanaman yang tergenang air, dan 2) kondisi bagian tanaman
sepenuhnya tergenang air (complete submergence).
Genangan terjadi jika Kandungan lengas tanah di atas kapasitas
lapangan yang Menimbulkan dampak yang buruk terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman, diantaranya menurunkan
pertukaran gas antara tanah dan udara yang mengakibatkan menurunnya
ketersediaan O2 bagi akar, menghambat pasokan O2 bagi
akar dan mikroorganisme (mendorong udara keluar dari pori tanah maupun
menghambat laju difusi)
2.
Tujuan
a. Mengetahui respon dan perbedaan
pertumbuhan tanaman dalam kondisi cekaman kelebihan air.
b. Mengetahui genotip tanaman yang toleran
terhadap cekaman kelebihan air
B. METODE PRAKTIKUM
1.
Tempat Dan Waktu Praktikum
Praktikum dilakukan pada hari minggu tanggal 29 Mei 2011. Bertempat
laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Screen House Pemuliaan Tanaman
2.
Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan pada acara II ialah
·
Alat
penyiram
·
Oven
·
Talirafia
·
Kertas
label
·
Amplop
kertas
·
Plastik
·
Timbangan
analitik
·
Alat
tulis
·
Penggaris
·
Polibag
Bahan yang digunakan ialah
·
Benih
kedelai
·
Benih
jagung
·
Benih
kacang hijau
·
Benih
buncis
·
Benih
cabai
Masing-masing komoditas terdiri dari 2 varietas.
3.
Rancangan Percobaan
Rancangan
yang dilakukan adalah Rancangan Acak Kelompok
4.
Variabel Pengamatan
Variabel yang
diamati ialah
·
Tinggi
tanaman
·
Panjang
akar terpanjang
·
Bobot
kering tanaman
·
Bobot
kering tajuk
·
Bobot
kering akar
5.
Prosedur Kerja
a. Tanah disiapkan, dimasukan ke dalam
polibag yang telah dibuat lubang tanam. Siram dengan air hingga kapasitas
lapang. Polibag yang telah berisi tanah di bagi menjadi kontrol dan perlakuan
kekeringan serta varietas 1 dan 2 setiap komoditas.
b. Benih yang ditanam disiapkan yang baik dan
bernas
c. Benih ditanam pada polibag masing-masing 3
benih per polibag
d. Polibag diletakkan dengan perlakuan yang
telah ditentukan berdasarkan Rancangan Acak Kelompok dan diulang sebanyak 3
kali.
e. Pemeliharaan dilakukan hingga kapasitas
lapang pada kontrol
f. Pemberian perlakuan cekaman genangan
dilakukan saat berumur 7 hari dan 14 hari, yaitu dengan menggenangi tanaman
kira-kira sampai batas air setinggi 3 cm.
g. Diamati pertumbuhan tanaman hingga akhir
praktikum
h. Tanaman dioven selama 3 hari dan diukur
bobot kering tanaman, akar dan tajuk.
C.
HASIL DAN PEMBAHASAN
D.
SIMPULAN
E.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN PRAKTIKUM
PEMULIAAN TANAMAN TOLERANSI LINGKUNGAN RAWAN
(AGT 323)
ACARA III
Cekaman Salinitas
Disusun oleh
Nama : Asiah Wardatul Ummah
NIM : A1L008039
Rombongan : A4
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
LABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN DAN BIOTEKNOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2011
A.
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Salinitas
didefinisikan sebagai adanya garam terlarut dalam konsentrasi yang berlebihan
dalam larutan tanah. Satuan pengukuran salinitas adalah konduktivitas elektrik
yang dilambangkan dengan decisiemens/m pada suhu 25 c. Pengaruh utama salinitas
adalah berkurangnya pertumbuhan daun yang langsung mengakibatkan berkurangnya
fotosintesis tanaman. Salinitas mengurangi pertumbuhan dan hasil tanaman
pertanian penting dan pada kondisi terburuk dapat menyebabkan terjadinya gagal
panen. Pada kondisi salin, pertumbuhan dan perkembangan tanaman terhambat
karena akumulasi berlebihan Na dan Cl dalam sitoplasma, menyebabkan perubahan
metabolisme di dalam sel. Aktivitas enzim terhambat oleh garam. Kondisi
tersebut juga mengakibatkan dehidrasi parsial sel dan hilangnya turgor sel
karena berkurangnya potensial air di dalam sel. Berlebihnya Na dan Cl
ekstraselular juga mempengaruhi asimilasi nitrogen karena tampaknya langsung
menghambat penyerapan nitrat (NO3) yang merupakan ion penting untuk pertumbuhan
tanaman.
Salinitas menunjukkan kadar senyawa kimia
yang terlarut dalam tanah. Tanah salin adalah tanah yang mengandungsenyawa
organik seperti (Na+, Mg2+, K+, Cl+, SO42-, HC03-, dan CO32-) dalam
suatularutan sehingga menurunkan produktivitas tanah. Salinitas tanah yang
tinggi, akanmerusak kesuburan tanah, karena akan mematikan organisme penyubur
tanah seperti bakteri dan cacing tanah. Semakin dekat suatu daerah dengan
pengaruh air laut, makaakan semakin tinggi kadar garam yang terkandung didalam
tanahnya sehinggasecaralangsung akan menurunkan tingkat kesuburan tanahnya.
2.
Tujuan
a. Mengetahui respon dan perbedaan
pertumbuhan tanaman dalam kondisi cekaman garam.
b. Mengetahui genotip tanaman yang toleran
terhadap cekaman garam
B. METODE PRAKTIKUM
1.
Tempat Dan Waktu Praktikum
Praktikum dilakukan pada hari minggu tanggal 29 Mei 2011. Bertempat
laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Screen House Pemuliaan Tanaman
2.
Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan pada acara III ialah
·
Alat
penyiram
·
Oven
·
Talirafia
·
Kertas
label
·
Amplop
kertas
·
Plastik
·
Timbangan
analitik
·
Alat
tulis
·
Penggaris
·
Polibag
·
Gelas
ukur
Bahan yang digunakan ialah
·
Benih
kedelai
·
Benih
jagung
·
Benih
kacang hijau
·
Benih
buncis
·
Benih
cabai
·
NaCl
Masing-masing komoditas terdiri dari 2 varietas.
3.
Rancangan Percobaan
Rancangan
yang dilakukan adalah Rancangan Acak Kelompok
4.
Variabel Pengamatan
Variabel yang
diamati ialah
·
Tinggi
tanaman
·
Panjang
akar terpanjang
·
Bobot
kering tanaman
·
Bobot
kering tajuk
·
Bobot
kering akar
5.
Prosedur Kerja
a. Tanah disiapkan, dimasukan ke dalam
polibag yang telah dibuat lubang tanam. Siram dengan air hingga kapasitas
lapang. Polibag yang telah berisi tanah di bagi menjadi kontrol dan perlakuan
kekeringan serta varietas 1 dan 2 setiap komoditas.
b. Benih yang ditanam disiapkan yang baik dan
bernas
c. Benih ditanam pada polibag masing-masing 3
benih per polibag
d. Polibag diletakkan dengan perlakuan yang
telah ditentukan berdasarkan Rancangan Acak Kelompok dan diulang sebanyak 3
kali.
e. Pemeliharaan dilakukan hingga kapasitas
lapang pada kontrol
f. Pemberian perlakuan cekaman salinitas
dilakukan saat berumur 7 hari dan 14 hari, yaitu dengan menyiram tanaman dengan
larutan NaCl yang dilarutkan dalam air dengan konsentrasi 0,6 DHL untuk jagung
dan cabai serta 0,8 untuk komoditas lainnya.
g. Diamati pertumbuhan tanaman hingga akhir
praktikum
h. Tanaman dioven selama 3 hari dan diukur
bobot kering tanaman, akar dan tajuk.
C.
HASIL DAN PEMBAHASAN
D.
SIMPULAN
E.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN PRAKTIKUM
PEMULIAAN TANAMAN TOLERANSI LINGKUNGAN RAWAN
(AGT 323)
ACARA IV
Cekaman Cahaya (Intensitas Cahaya Rendah)
Disusun oleh
Nama : Asiah Wardatul Ummah
NIM : A1L008039
Rombongan : A4
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
LABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN DAN BIOTEKNOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2011
A.
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Cahaya merupakan salah satu kunci penentu dalam proses metabolisme
dan fotosintesis tanaman. Cahaya dibutuhkan oleh tanaman mulai dari proses
perkecambahan biji sampai tanaman dewasa. Respon tanaman terhadap cahaya
berbeda-beda antara jenis satu dengan jenis lainnya. Ada tanaman yang tahan (
mampu tumbuh ) dalam kondisi cahaya yang terbatas atau sering disebut tanaman
toleran dan ada tanaman yang tidak mampu tumbuh dalam kondisi cahaya terbatas
atau tanaman intoleran.
Kedua kondisi cahaya tersebut memberikan respon yang berbeda-beda
terhadap tanaman, baik secara anatomis maupun secara morfologis. Tanaman yang
tahan dalam kondisi cahaya terbatas secara umum mempunyai ciri morfologis yaitu
daun lebar dan tipis, sedangkan pada tanaman yang intoleran akan mempunyai ciri
morfologis daun kecil dan tebal. Kedua kondisi tersebut akan dapat menjadi
faktor penghambat pertumbuhan tanaman apabila pemilihan jenis tidak sesuai
dengan kondisi lahan, artinya tanaman yang toleran ketika ditanam diareal yang
cukup cahaya justru akan mengalami pertumbuhan yang kurang baik, begitu juga
dengan tanaman intolean apabila di tanam pada areal yang kondisi cahaya
terbatas pertumbuhan akan mengalami ketidak normalan. Dengan demikian pemilihan
jenis berdasarkan pada sifat dasar tanaman akan menjadi kunci penentu dalam
keberhasilan pembuatan tanaman
2.
Tujuan
a. Mengetahui respon dan perbedaan
pertumbuhan tanaman dalam kondisi cekaman kekurangan air.
b. Mengetahui genotip tanaman yang toleran
terhadap cekaman kekurangan air
B. METODE PRAKTIKUM
1.
Tempat Dan Waktu Praktikum
Praktikum dilakukan pada hari minggu tanggal 29 Mei 2011. Bertempat
laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Screen House Pemuliaan Tanaman
2.
Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan pada acara IV ialah
·
Alat
penyiram
·
Oven
·
Talirafia
·
Kertas
label
·
Amplop
kertas
·
Plastik
·
Timbangan
analitik
·
Alat
tulis
·
Penggaris
·
Polibag
·
Lux
meter
·
Gelas
ukur
Bahan yang digunakan ialah
·
Benih
kedelai
·
Benih
jagung
·
Benih
kacang hijau
·
Benih
buncis
·
Benih
cabai
Masing-masing komoditas terdiri dari 2 varietas.
3.
Rancangan Percobaan
Rancangan
yang dilakukan adalah Rancangan Acak Kelompok
4.
Variabel Pengamatan
Variabel yang
diamati ialah
·
Tinggi
tanaman
·
Panjang
akar terpanjang
·
Bobot
kering tanaman
·
Bobot
kering tajuk
·
Bobot
kering akar
5.
Prosedur Kerja
a. Tanah disiapkan, dimasukan ke dalam
polibag yang telah dibuat lubang tanam. Siram dengan air hingga kapasitas
lapang. Polibag yang telah berisi tanah di bagi menjadi kontrol dan perlakuan
kekeringan serta varietas 1 dan 2 setiap komoditas.
b. Benih yang ditanam disiapkan yang baik dan
bernas
c. Benih ditanam pada polibag masing-masing 3
benih per polibag
d. Polibag diletakkan dengan perlakuan yang
telah ditentukan berdasarkan Rancangan Acak Kelompok dan diulang sebanyak 3
kali.
e. Pemeliharaan dilakukan penyiraman hingga
kapasitas lapang pada kontrol dan juga perlakuan
f. Sebagai kontrol, tanaman dalam polibag
diletakkan di luar dan sebagai perlakuan tanaman dalam polibag ditaruh di bawah
naungan sebesar 65%
g. Setiap 3 hari sekali intensitas cahaya
diukur dengan menggunakan lux meter hingga akhir pengamatan
h. Diamati pertumbuhan tanaman hingga akhir
praktikum
i.
Tanaman
dioven selama 3 hari dan diukur bobot kering tanaman, akar dan tajuk.
C.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kekurangan cahaya
pada tumbuhan berakibat pada terganggunya proses metabolisme yang berimplikasi
pada tereduksinya laju fotosintesis dan turunnya sintesis karbohidrat. Faktor
ini secara langsung mempengaruhi tingkat produktivitas tumbuhan dan ekosistem.
Adaptasi terhadap naungan dapat melalui 2 cara:
- meningkatkan luas daun sebagai upaya mengurangi penggunaan metabolit; contohnya perluasan daun ini menggunakan metabolit yang dialokasikan untuk pertumbuhan akar.
- mengurangi jumlah cahaya yang ditransmisikan dan direfleksikan. Pada tanaman jagung respon ketika intensitas cahaya berlebihan berupa penggulungan helaian daun untuk memperkecil aktivitas transpirasi. Proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel secara fisiologis mulia berkurang.
Berikut ini adalah
perbedaan Tanaman Toleran ( Shade leaf) Vs Intoleran ( Sun Leaf) menurut
Silvika (2009).
1. Tumbuhan cocok ternaung menunjukkan laju fotosintesis yang sangat rendah
pada intensitas cahaya tinggi dibanding tumbuhan cocok terbuka.
2. Laju fotosintesis tumbuhan cocok ternaung mencapai titik jenuh pada
intensitas cahaya yang lebih rendah dibanding tumbuhan cocok terbuka.
3. Laju fotosintesis tumbuhan cocok ternaung lebih tinggi dibanding tumbuhan
cocok terbuka pada intensitas cahaya yang sangat rendah.
4. Titik kompensasi cahaya untuk tumbuhan cocok ternaung lebih rendah
dibanding tumbuhan cocok terbuka.
Dari hasil praktikum cekaman cahaya rendah (naungan) didapatkan hasil
bahwa:
1.
Pada tanaman kedelai: Naungan, ulangan(naungan), varietas, dan interaksi
antara varietas dan naungan tidak berbeda nyata atau tidak memberikan pengaruh
yang nyata terhadap tinggi tanaman, bobot kering tajuk, bobot kering tanaman,
serta panjang akar tanaman kedelai namun varietas memberikan pengaruh yang
berbeda nyata terhadap bobot kering tanaman kedelai, sedangkan interaksi antara
varietas dan naungan memberikan pengaruh yang sangat berbeda nyata terhadap
tinggi tanaman kedelai.
2.
Pada tanaman jagung naungan, ulangan(naungan), varietas, dan interaksi
antara varietas dan naungan tidak berbeda nyata atau tidak memberikan pengaruh
yang nyata terhadap tinggi tanaman, bobot kering tajuk, bobot kering tanaman,
serta panjang akar tanaman jagung sedangkan varietas memberikan pengaruh yang
nyata terhadap bobot kering akar tanaman jagung, sedangkan interaksi antara
varietas dan naungan tidak berbeda nyata atau tidak memberikan pengaruh yang
nyata terhadap bobot kering akar tanaman jagung.
3.
Pada tanaman kacang hijau naungan, ulangan(naungan), varietas, dan
interaksi antara varietas dan naungan tidak berbeda nyata atau tidak memberikan
pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, bobot kering, panjang akar tanaman
kacang hijau
4.
Pada tanaman buncis naungan, ulangan(naungan), varietas, dan interaksi
antara varietas dan naungan tidak berbeda nyata atau tidak memberikan pengaruh
yang nyata terhadap tinggi tanaman, bobot kering, panjang akar tanaman buncis
5.
Pada tanaman cabai Varietas memberikan pengaruh yang sangat nyata
terhadap tinggi tanaman cabai, sedangkan interaksi antara varietas dan naungan
berbeda nyata memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman cabai,
sedangkan, naungan, ulangan(naungan), varietas, dan interaksi antara varietas
dan naungan tidak berbeda nyata atau tidak memberikan pengaruh yang nyata
terhadap bobot kering tajuk, akar, utuh
tanaman cabai. Serta panjang akar tanaman cabai.
Pemberian naungan dilakukan untuk mengurangi intensitas cahaya yang
sampai pada tanaman. Naungan dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman baik secara
langsung maupun secara tidak langsung. Naungan bukanlah faktor yang berdiri
sendiri tetapi pengaruhnya terdiri dari intensitas cahaya, suhu, dan
kelembapan. Cahaya yang diserap selama siang hari oleh permukaan tanaman
budidaya dibagi dalam beberapa kegiatan yaitu 75%-85% dan digunakan untuk
menguapkan air 5%-10% menjadi cadangan bahan dalam tanah 5%-10% yang berfungsi
dalam fotosintesis. naungan berfungsi untuk memperkecil proses transpirasi dan
respirasi pada tanaman, yaitu melalui pengurangan intensitas cahaya, kecepatan
angin, dan temperatur udara.Walaupun demikian, jika intensitas cahaya yang
diterima oleh tanaman lebih rendah dari 40% akan mengganggu pertumbuhan
tanaman.
Penaungan mengakibatkan
perubahan terhadap cahaya matahari yang diterima tanaman, baik intensitas
maupun kualitasnya. Pengaruh cahaya terhadap tanaman sangat kompleks, yaitu
mempengaruhi proses fotokomia dan juga bentuk dan ukuran, sehingga akan berpengaruh
terhadap hasil akhir tanaman. Tanaman C3 yang mempunyai tingkat kejenuhan cahaya lebih rendah
dibandingkan dengan tanaman C4. Sehingga tanaman jenis ini mempunyai peluang yang baik untuk dikembangkan pada kondisi
intensitas cahaya rendah.
D. SIMPULAN
1.
Adaptasi terhadap naungan dapat melalui 2 cara yaitu dengan meningkatkan luas
daun sebagai upaya mengurangi penggunaan metabolit, contohnya
perluasan daun ini menggunakan metabolit yang dialokasikan untuk pertumbuhan
akar
dan mengurangi
jumlah cahaya yang ditransmisikan dan direfleksikan.
2.
Pada praktikum acara cekaman cahaya rendah
didapatkan hasil bahwa tidak ada pengaruh antara tanaman yang terkena cekaman
cahaya rendah dengan tanaman yang mendapatkan cahaya secara normal, namun
terjadi perbedaan antara varietas.
E.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar