GEMA FAJAR GUNAWAN

Time

Jumat, 15 Juni 2012

PEMULIAAN TANAMAN TOLERANSI LINGKUNGAN RAWAN

   LAPORAN PRAKTIKUM

PEMULIAAN TANAMAN TOLERANSI
LINGKUNGAN RAWAN
(AGT 323)





Disusun oleh

                        Nama                                    : Asiah Wardatul Ummah
                        NIM                                     : A1L008039
                        Rombongan                          : A4
                       



KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
LABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN DAN BIOTEKNOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2011
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyusun laporan praktikum mata kuliah Pemuliaan Tanaman Toleransi Lingkungan Rawan ini dengan baik. Laporan praktikum ini merupakan salah satu syarat yang kami ajukan untuk memenuhi nilai praktikum dari mata kuliah Pemuliaan Tanaman Toleransi Lingkungan Rawan (AGT 323) dilingkungan civitas akademika Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
  1. Bapak Dr. Ir. Suwarto, MS.sebagai dosen mata kuliah Pemuliaan Tanaman Toleransi Lingkungan Rawan
  2. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan praktikum ini

Kami menyadari bahwa laporan praktikum ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan laporan praktikum berikutnya.
                                                                                          Purwokerto, Juli  2011
                                                                                                                    Penulis

DAFTAR ISI
                                                                                                                   Halaman
PRAKATA.......................................................................................................     ii
DAFTAR ISI....................................................................................................    iii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................    iv
ACARA I. Cekaman Kekeringan.....................................................................     1
ACARA II. Cekaman Genangan.....................................................................      
ACARA III. Cekaman Salinitas.......................................................................
ACARA IV. Cekaman Cahaya........................................................................
LAMPIRAN

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMULIAAN TANAMAN TOLERANSI LINGKUNGAN RAWAN
(AGT 323)

ACARA I
Cekaman Kekeringan





Disusun oleh

                        Nama                                    : Asiah Wardatul Ummah
                        NIM                                     : A1L008039
                        Rombongan                          : A4
                       

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2011
A.    PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang

Dalam setiap tanaman komponen penyusun terbesar adalah air ( 70-90% ), dimana variasi ini tergantung pada species, umur, jaringan tertentu dan lingkungan. Air merupakan zat yang aneh, karena mampu beradaptasi pada tiga wujud yaitu cair, padat dan gas dalam upaya penyesuaian dirinya dengan fluktuasi suhu. Selama siklus hidup tanaman, mulai dari perkecambahan sampai panen membutuhkan air. Besarnya kebutuhan air setiap fase pertumbuhan selama siklus hidupnya tidak sama. Hal ini berhubungan lansung dengan proses fisiologis, morfologis dan kombinasi kedua faktor di atas dengan faktor-faktor lingkungannya. Fase perkecambahan, proses pertama terjadi imbibisi, air berfungsi sebagai penstimulir metabolisme dan pelarut dalam perombakan dan pengangkutan cadangan makanan ke dalam batang dan bakal akar sehingga dapat tumbuh.
Setelah tanaman tumbuh air diperlukan dalam proses pengisian zat hara, sintesa karbohidrat, sintesa protein, sebagai alat angkut zat makanan ( asimilat ) ke bagian-bagian tanaman dan untuk melarutkan garam-garam mineral dalam tanah, sehingga dapat dihisap oleh tanaman. Dengan demikian air mempunyai peranan yang sangat nyata bagi pertumbuhan tanaman. Air mempunyai beberapa fungi diantaranya :
1.      Pelarut dan medium untuk reaksi kimia.
2.      Medium untuk transpor zat terlarut organik dan anorganik.
3.      Medium yang memberikan turgor pada sel tanaman. Turgor menggalakan pembesaran sel, struktur tanaman dan penempatan daun.
4.      Hidrasi dan netralisasi muatan pada molekul-molekul koloid.
5.      Bahan baku untuk fotosintesis, proses hidrolisis dan reaksi-reaksi kimia lainya dalam tumbuhan.
6.      Evaporasi air ( transpirasi ) untuk mendinginkan permukaan tanaman. Penyerapan air oleh tanaman dikendalikan oleh:
a.        Kebutuhan untuk transpirasi
b.       Dipengaruhi oleh kerapatan total panjang akar dan
c.       Kandungan air tanah di lapisan jelajah akar tanaman. Cekaman air ( defisit air ) langsung mempengaruhi pertumbuhan vegetatif tanaman ( proses ini pada sel tanaman ditentukan oleh tegangan turgor). Hilangnya turgiditas dapat menghentikan pertumbuhan sel ( penggandaan dan pembesaran ) yang akibatnya pertumbuhan tanaman terhambat.
 Kekerinagan berhubungan dengan kekurangan lengas tanah (kandungan air dalam tanah), sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas. Kekeringan pertanian ini terjadi setelah gejala kekeringan meteorologi.


2.      Tujuan

a.       Mengetahui respon dan perbedaan pertumbuhan tanaman dalam kondisi cekaman kekurangan air.
b.      Mengetahui genotip tanaman yang toleran terhadap cekaman kekurangan air
B.     METODE PRAKTIKUM

1.      Tempat Dan Waktu Praktikum
Praktikum dilakukan pada hari minggu tanggal 29 Mei 2011. Bertempat laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Screen House Pemuliaan Tanaman
2.      Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan pada acara I ialah
·         Alat penyiram
·         Oven
·         Talirafia
·         Kertas label
·         Amplop kertas
·         Plastik
·         Timbangan analitik
·         Alat tulis
·         Penggaris
·         Polibag
Bahan yang digunakan ialah
·         Benih kedelai
·         Benih jagung
·         Benih kacang hijau
·         Benih buncis
·         Benih cabai
Masing-masing komoditas terdiri dari 2 varietas.

3.      Rancangan Percobaan
Rancangan yang dilakukan adalah Rancangan Acak Kelompok

4.      Variabel Pengamatan
Variabel yang diamati ialah
·         Tinggi tanaman
·         Panjang akar terpanjang
·         Bobot kering tanaman
·         Bobot kering tajuk
·         Bobot kering akar

5.      Prosedur Kerja
a.       Tanah disiapkan, dimasukan ke dalam polibag yang telah dibuat lubang tanam. Siram dengan air hingga kapasitas lapang. Polibag yang telah berisi tanah di bagi menjadi kontrol dan perlakuan kekeringan serta varietas 1 dan 2 setiap komoditas.
b.      Benih yang ditanam disiapkan yang baik dan bernas
c.       Benih ditanam pada polibag masing-masing 3 benih per polibag
d.      Polibag diletakkan dengan perlakuan yang telah ditentukan berdasarkan Rancangan Acak Kelompok dan diulang sebanyak 3 kali.
e.       Pemeliharaan dilakukan hingga kapasitas lapang pada kontrol
f.       Pemberian perlakuan cekaman kekeringan dilakukan saat berumur 7 hari dan 14 hari, yaitu dengan meniram tanaman ½ kapasitas lapang.
g.      Diamati pertumbuhan tanaman hingga akhir praktikum
h.      Tanaman dioven selama 3 hari dan diukur bobot kering tanaman, akar dan tajuk.


C.    HASIL DAN PEMBAHASAN



D.    SIMPULAN


E.     SARAN


DAFTAR PUSTAKA


LAPORAN PRAKTIKUM

PEMULIAAN TANAMAN TOLERANSI LINGKUNGAN RAWAN
 (AGT 323)

ACARA II
Cekaman Genangan





Disusun oleh

                        Nama                                    : Asiah Wardatul Ummah
                        NIM                                     : A1L008039
                        Rombongan                          : A4
                       

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
LABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN DAN BIOTEKNOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2011
A.    PENDAHULUAN


1.      Latar Belakang
Genangan dapat terjadi pada lahan basah alami maupun lahan basah buatan. Notohadiprawiro (1989) mendeskripsikan lahan basah alami sebagai lahan yang karena drainase yang buruk, bersifat basah sementara atau sepanjang waktu. Keadaan ini terjadi karena iklim basah dan berkaitan dengan kedudukan lahan yang berenergi potensial rendah (daerah berketinggian rendah) atau karena bentuk lahan yang berupa cekungan tambat (retention basin). Lahan basah buatan yakni lahan yang bentuknya sengaja dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menambat banyak air untuk membuat tanah jenuh air atau mempertahankan genangan air pada permukaan tanah selama waktu tertentu. VanToai et al. (2001) membagi genangan berdasarkan kondisi pertanaman menjadi dua, yaitu: 1) kondisi jenuh air (waterlogging) di mana hanya akar tanaman yang tergenang air, dan 2) kondisi bagian tanaman sepenuhnya tergenang air (complete submergence).
Genangan terjadi jika Kandungan lengas tanah di atas kapasitas lapangan yang Menimbulkan dampak yang buruk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman, diantaranya menurunkan pertukaran gas antara tanah dan udara yang mengakibatkan menurunnya ketersediaan O2 bagi akar, menghambat pasokan O2 bagi akar dan mikroorganisme (mendorong udara keluar dari pori tanah maupun menghambat laju difusi)

2.      Tujuan

a.       Mengetahui respon dan perbedaan pertumbuhan tanaman dalam kondisi cekaman kelebihan air.
b.      Mengetahui genotip tanaman yang toleran terhadap cekaman kelebihan air


B.     METODE PRAKTIKUM

1.      Tempat Dan Waktu Praktikum
Praktikum dilakukan pada hari minggu tanggal 29 Mei 2011. Bertempat laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Screen House Pemuliaan Tanaman
2.      Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan pada acara II ialah
·         Alat penyiram
·         Oven
·         Talirafia
·         Kertas label
·         Amplop kertas
·         Plastik
·         Timbangan analitik
·         Alat tulis
·         Penggaris
·         Polibag
Bahan yang digunakan ialah
·         Benih kedelai
·         Benih jagung
·         Benih kacang hijau
·         Benih buncis
·         Benih cabai
Masing-masing komoditas terdiri dari 2 varietas.

3.      Rancangan Percobaan
Rancangan yang dilakukan adalah Rancangan Acak Kelompok

4.      Variabel Pengamatan
Variabel yang diamati ialah
·         Tinggi tanaman
·         Panjang akar terpanjang
·         Bobot kering tanaman
·         Bobot kering tajuk
·         Bobot kering akar

5.      Prosedur Kerja
a.       Tanah disiapkan, dimasukan ke dalam polibag yang telah dibuat lubang tanam. Siram dengan air hingga kapasitas lapang. Polibag yang telah berisi tanah di bagi menjadi kontrol dan perlakuan kekeringan serta varietas 1 dan 2 setiap komoditas.
b.      Benih yang ditanam disiapkan yang baik dan bernas
c.       Benih ditanam pada polibag masing-masing 3 benih per polibag
d.      Polibag diletakkan dengan perlakuan yang telah ditentukan berdasarkan Rancangan Acak Kelompok dan diulang sebanyak 3 kali.
e.       Pemeliharaan dilakukan hingga kapasitas lapang pada kontrol
f.       Pemberian perlakuan cekaman genangan dilakukan saat berumur 7 hari dan 14 hari, yaitu dengan menggenangi tanaman kira-kira sampai batas air setinggi 3 cm.
g.      Diamati pertumbuhan tanaman hingga akhir praktikum
h.      Tanaman dioven selama 3 hari dan diukur bobot kering tanaman, akar dan tajuk.


C.    HASIL DAN PEMBAHASAN



D.    SIMPULAN


E.     SARAN


DAFTAR PUSTAKA


LAPORAN PRAKTIKUM

PEMULIAAN TANAMAN TOLERANSI LINGKUNGAN RAWAN
(AGT 323)

ACARA III
Cekaman Salinitas





Disusun oleh

                        Nama                                    : Asiah Wardatul Ummah
                        NIM                                     : A1L008039
                        Rombongan                          : A4
                       

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
LABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN DAN BIOTEKNOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2011
A.    PENDAHULUAN


1.      Latar Belakang
Salinitas didefinisikan sebagai adanya garam terlarut dalam konsentrasi yang berlebihan dalam larutan tanah. Satuan pengukuran salinitas adalah konduktivitas elektrik yang dilambangkan dengan decisiemens/m pada suhu 25 c. Pengaruh utama salinitas adalah berkurangnya pertumbuhan daun yang langsung mengakibatkan berkurangnya fotosintesis tanaman. Salinitas mengurangi pertumbuhan dan hasil tanaman pertanian penting dan pada kondisi terburuk dapat menyebabkan terjadinya gagal panen. Pada kondisi salin, pertumbuhan dan perkembangan tanaman terhambat karena akumulasi berlebihan Na dan Cl dalam sitoplasma, menyebabkan perubahan metabolisme di dalam sel. Aktivitas enzim terhambat oleh garam. Kondisi tersebut juga mengakibatkan dehidrasi parsial sel dan hilangnya turgor sel karena berkurangnya potensial air di dalam sel. Berlebihnya Na dan Cl ekstraselular juga mempengaruhi asimilasi nitrogen karena tampaknya langsung menghambat penyerapan nitrat (NO3) yang merupakan ion penting untuk pertumbuhan tanaman.
Salinitas menunjukkan kadar senyawa kimia yang terlarut dalam tanah. Tanah salin adalah tanah yang mengandungsenyawa organik seperti (Na+, Mg2+, K+, Cl+, SO42-, HC03-, dan CO32-) dalam suatularutan sehingga menurunkan produktivitas tanah. Salinitas tanah yang tinggi, akanmerusak kesuburan tanah, karena akan mematikan organisme penyubur tanah seperti bakteri dan cacing tanah. Semakin dekat suatu daerah dengan pengaruh air laut, makaakan semakin tinggi kadar garam yang terkandung didalam tanahnya sehinggasecaralangsung akan menurunkan tingkat kesuburan tanahnya.




2.      Tujuan

a.       Mengetahui respon dan perbedaan pertumbuhan tanaman dalam kondisi cekaman garam.
b.      Mengetahui genotip tanaman yang toleran terhadap cekaman garam
B.     METODE PRAKTIKUM

1.      Tempat Dan Waktu Praktikum
Praktikum dilakukan pada hari minggu tanggal 29 Mei 2011. Bertempat laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Screen House Pemuliaan Tanaman
2.      Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan pada acara III ialah
·         Alat penyiram
·         Oven
·         Talirafia
·         Kertas label
·         Amplop kertas
·         Plastik
·         Timbangan analitik
·         Alat tulis
·         Penggaris
·         Polibag
·         Gelas ukur
Bahan yang digunakan ialah
·         Benih kedelai
·         Benih jagung
·         Benih kacang hijau
·         Benih buncis
·         Benih cabai
·         NaCl
Masing-masing komoditas terdiri dari 2 varietas.

3.      Rancangan Percobaan
Rancangan yang dilakukan adalah Rancangan Acak Kelompok

4.      Variabel Pengamatan
Variabel yang diamati ialah
·         Tinggi tanaman
·         Panjang akar terpanjang
·         Bobot kering tanaman
·         Bobot kering tajuk
·         Bobot kering akar

5.      Prosedur Kerja
a.       Tanah disiapkan, dimasukan ke dalam polibag yang telah dibuat lubang tanam. Siram dengan air hingga kapasitas lapang. Polibag yang telah berisi tanah di bagi menjadi kontrol dan perlakuan kekeringan serta varietas 1 dan 2 setiap komoditas.
b.      Benih yang ditanam disiapkan yang baik dan bernas
c.       Benih ditanam pada polibag masing-masing 3 benih per polibag
d.      Polibag diletakkan dengan perlakuan yang telah ditentukan berdasarkan Rancangan Acak Kelompok dan diulang sebanyak 3 kali.
e.       Pemeliharaan dilakukan hingga kapasitas lapang pada kontrol
f.       Pemberian perlakuan cekaman salinitas dilakukan saat berumur 7 hari dan 14 hari, yaitu dengan menyiram tanaman dengan larutan NaCl yang dilarutkan dalam air dengan konsentrasi 0,6 DHL untuk jagung dan cabai serta 0,8 untuk komoditas lainnya.
g.      Diamati pertumbuhan tanaman hingga akhir praktikum
h.      Tanaman dioven selama 3 hari dan diukur bobot kering tanaman, akar dan tajuk.


C.    HASIL DAN PEMBAHASAN



D.    SIMPULAN


E.     SARAN


DAFTAR PUSTAKA



LAPORAN PRAKTIKUM

PEMULIAAN TANAMAN TOLERANSI LINGKUNGAN RAWAN
 (AGT 323)

ACARA IV
Cekaman Cahaya (Intensitas Cahaya Rendah)





Disusun oleh

                        Nama                                    : Asiah Wardatul Ummah
                        NIM                                     : A1L008039
                        Rombongan                          : A4
                       

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
LABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN DAN BIOTEKNOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2011
A.    PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Cahaya merupakan salah satu kunci penentu dalam proses metabolisme dan fotosintesis tanaman. Cahaya dibutuhkan oleh tanaman mulai dari proses perkecambahan biji sampai tanaman dewasa. Respon tanaman terhadap cahaya berbeda-beda antara jenis satu dengan jenis lainnya. Ada tanaman yang tahan ( mampu tumbuh ) dalam kondisi cahaya yang terbatas atau sering disebut tanaman toleran dan ada tanaman yang tidak mampu tumbuh dalam kondisi cahaya terbatas atau tanaman intoleran.
Kedua kondisi cahaya tersebut memberikan respon yang berbeda-beda terhadap tanaman, baik secara anatomis maupun secara morfologis. Tanaman yang tahan dalam kondisi cahaya terbatas secara umum mempunyai ciri morfologis yaitu daun lebar dan tipis, sedangkan pada tanaman yang intoleran akan mempunyai ciri morfologis daun kecil dan tebal. Kedua kondisi tersebut akan dapat menjadi faktor penghambat pertumbuhan tanaman apabila pemilihan jenis tidak sesuai dengan kondisi lahan, artinya tanaman yang toleran ketika ditanam diareal yang cukup cahaya justru akan mengalami pertumbuhan yang kurang baik, begitu juga dengan tanaman intolean apabila di tanam pada areal yang kondisi cahaya terbatas pertumbuhan akan mengalami ketidak normalan. Dengan demikian pemilihan jenis berdasarkan pada sifat dasar tanaman akan menjadi kunci penentu dalam keberhasilan pembuatan tanaman


2.      Tujuan

a.       Mengetahui respon dan perbedaan pertumbuhan tanaman dalam kondisi cekaman kekurangan air.
b.      Mengetahui genotip tanaman yang toleran terhadap cekaman kekurangan air


B.     METODE PRAKTIKUM

1.      Tempat Dan Waktu Praktikum
Praktikum dilakukan pada hari minggu tanggal 29 Mei 2011. Bertempat laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Screen House Pemuliaan Tanaman
2.      Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan pada acara IV ialah
·         Alat penyiram
·         Oven
·         Talirafia
·         Kertas label
·         Amplop kertas
·         Plastik
·         Timbangan analitik
·         Alat tulis
·         Penggaris
·         Polibag
·         Lux meter
·         Gelas ukur
Bahan yang digunakan ialah
·         Benih kedelai
·         Benih jagung
·         Benih kacang hijau
·         Benih buncis
·         Benih cabai
Masing-masing komoditas terdiri dari 2 varietas.
3.      Rancangan Percobaan
Rancangan yang dilakukan adalah Rancangan Acak Kelompok

4.      Variabel Pengamatan
Variabel yang diamati ialah
·         Tinggi tanaman
·         Panjang akar terpanjang
·         Bobot kering tanaman
·         Bobot kering tajuk
·         Bobot kering akar

5.      Prosedur Kerja
a.       Tanah disiapkan, dimasukan ke dalam polibag yang telah dibuat lubang tanam. Siram dengan air hingga kapasitas lapang. Polibag yang telah berisi tanah di bagi menjadi kontrol dan perlakuan kekeringan serta varietas 1 dan 2 setiap komoditas.
b.      Benih yang ditanam disiapkan yang baik dan bernas
c.       Benih ditanam pada polibag masing-masing 3 benih per polibag
d.      Polibag diletakkan dengan perlakuan yang telah ditentukan berdasarkan Rancangan Acak Kelompok dan diulang sebanyak 3 kali.
e.       Pemeliharaan dilakukan penyiraman hingga kapasitas lapang pada kontrol dan juga perlakuan
f.       Sebagai kontrol, tanaman dalam polibag diletakkan di luar dan sebagai perlakuan tanaman dalam polibag ditaruh di bawah naungan sebesar 65%
g.      Setiap 3 hari sekali intensitas cahaya diukur dengan menggunakan lux meter hingga akhir pengamatan
h.      Diamati pertumbuhan tanaman hingga akhir praktikum
i.        Tanaman dioven selama 3 hari dan diukur bobot kering tanaman, akar dan tajuk.


C.    HASIL DAN PEMBAHASAN
Kekurangan cahaya pada tumbuhan berakibat pada terganggunya proses metabolisme yang berimplikasi pada tereduksinya laju fotosintesis dan turunnya sintesis karbohidrat. Faktor ini secara langsung mempengaruhi tingkat produktivitas tumbuhan dan ekosistem. Adaptasi terhadap naungan dapat melalui 2 cara:
  1. meningkatkan luas daun sebagai upaya mengurangi penggunaan metabolit; contohnya perluasan daun ini menggunakan metabolit yang dialokasikan untuk pertumbuhan akar.
  2. mengurangi jumlah cahaya yang ditransmisikan dan direfleksikan. Pada tanaman jagung respon ketika intensitas cahaya berlebihan berupa penggulungan helaian daun untuk memperkecil aktivitas transpirasi. Proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel secara fisiologis mulia berkurang.
Berikut ini adalah perbedaan Tanaman Toleran ( Shade leaf) Vs Intoleran ( Sun Leaf) menurut Silvika (2009).
1. Tumbuhan cocok ternaung menunjukkan laju fotosintesis yang sangat rendah pada intensitas cahaya tinggi dibanding tumbuhan cocok terbuka.
2. Laju fotosintesis tumbuhan cocok ternaung mencapai titik jenuh pada intensitas cahaya yang lebih rendah dibanding tumbuhan cocok terbuka.
3. Laju fotosintesis tumbuhan cocok ternaung lebih tinggi dibanding tumbuhan cocok terbuka pada intensitas cahaya yang sangat rendah.
4. Titik kompensasi cahaya untuk tumbuhan cocok ternaung lebih rendah dibanding tumbuhan cocok terbuka.
Dari hasil praktikum cekaman cahaya rendah (naungan) didapatkan hasil bahwa:
1.      Pada tanaman kedelai: Naungan, ulangan(naungan), varietas, dan interaksi antara varietas dan naungan tidak berbeda nyata atau tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, bobot kering tajuk, bobot kering tanaman, serta panjang akar tanaman kedelai namun varietas memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap bobot kering tanaman kedelai, sedangkan interaksi antara varietas dan naungan memberikan pengaruh yang sangat berbeda nyata terhadap tinggi tanaman kedelai.
2.      Pada tanaman jagung naungan, ulangan(naungan), varietas, dan interaksi antara varietas dan naungan tidak berbeda nyata atau tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, bobot kering tajuk, bobot kering tanaman, serta panjang akar tanaman jagung sedangkan varietas memberikan pengaruh yang nyata terhadap bobot kering akar tanaman jagung, sedangkan interaksi antara varietas dan naungan tidak berbeda nyata atau tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap bobot kering akar tanaman jagung.
3.      Pada tanaman kacang hijau naungan, ulangan(naungan), varietas, dan interaksi antara varietas dan naungan tidak berbeda nyata atau tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, bobot kering, panjang akar tanaman kacang hijau
4.      Pada tanaman buncis naungan, ulangan(naungan), varietas, dan interaksi antara varietas dan naungan tidak berbeda nyata atau tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, bobot kering, panjang akar tanaman buncis
5.      Pada tanaman cabai Varietas memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap tinggi tanaman cabai, sedangkan interaksi antara varietas dan naungan berbeda nyata memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman cabai, sedangkan, naungan, ulangan(naungan), varietas, dan interaksi antara varietas dan naungan tidak berbeda nyata atau tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap bobot kering tajuk, akar, utuh  tanaman cabai. Serta panjang akar tanaman cabai.
Pemberian naungan dilakukan untuk mengurangi intensitas cahaya yang sampai pada tanaman. Naungan dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Naungan bukanlah faktor yang berdiri sendiri tetapi pengaruhnya terdiri dari intensitas cahaya, suhu, dan kelembapan. Cahaya yang diserap selama siang hari oleh permukaan tanaman budidaya dibagi dalam beberapa kegiatan yaitu 75%-85% dan digunakan untuk menguapkan air 5%-10% menjadi cadangan bahan dalam tanah 5%-10% yang berfungsi dalam fotosintesis. naungan berfungsi untuk memperkecil proses transpirasi dan respirasi pada tanaman, yaitu melalui pengurangan intensitas cahaya, kecepatan angin, dan temperatur udara.Walaupun demikian, jika intensitas cahaya yang diterima oleh tanaman lebih rendah dari 40% akan mengganggu pertumbuhan tanaman.
Penaungan mengakibatkan perubahan terhadap cahaya matahari yang diterima tanaman, baik intensitas maupun kualitasnya. Pengaruh cahaya terhadap tanaman sangat kompleks, yaitu mempengaruhi proses fotokomia dan juga bentuk dan ukuran, sehingga akan berpengaruh terhadap hasil akhir tanaman. Tanaman C3 yang mempunyai tingkat kejenuhan cahaya lebih rendah dibandingkan dengan tanaman C4. Sehingga tanaman jenis ini mempunyai peluang yang baik untuk dikembangkan pada kondisi intensitas cahaya rendah.




D.    SIMPULAN
1.      Adaptasi terhadap naungan dapat melalui 2 cara yaitu dengan meningkatkan luas daun sebagai upaya mengurangi penggunaan metabolit, contohnya perluasan daun ini menggunakan metabolit yang dialokasikan untuk pertumbuhan akar dan mengurangi jumlah cahaya yang ditransmisikan dan direfleksikan.
2.      Pada praktikum acara cekaman cahaya rendah didapatkan hasil bahwa tidak ada pengaruh antara tanaman yang terkena cekaman cahaya rendah dengan tanaman yang mendapatkan cahaya secara normal, namun terjadi perbedaan antara varietas.


E.     SARAN


DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Animasi

gambar