PENDAHULUAN
Susu yang
dihasilkan oleh ternak perah dengan nilai gizi yang tinggi dengan kandungan zat
gizi yang lengkap dan seimbang. Sekresi susu dangan kuatitas dan kualitas
tinggi merupakan tujuan utama dari pemeliharaan ternak perah. Susu disekresikan
disimpan di dalam dan dikeluarkan oleh ambing atau mamary gland dari sapi perah
atau mamalia lainnya. Untuk mendapatkan susu yang kuantitas dan kualitasnya
baik membutuhkan pengetahuan dasar tentang proses pembentukan susu,
pengendalian sintesa susu dan pengeluaran susu.
Komposisi
susu tergantung dari pola fermentasi di dalam rumen. Procurcor utama penyusun
susu adalah glucose untuk sintesa laktosa, glycerol, dan citrat asam amino
bebas untuk sintesi protein, acetat, dan hydroksi butirat untuk sintesa lemak.
Pengetahuan
tentang proses terjadinya susu perlu dikembangkan, karena dengan mengetahuinya
dapat mengetahui apa saja yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas serta
kuantitas susu, dan apa saja yang perlu dicegah untuk menghindari apa-apa yang
dapat mencegah proses terbentuknya susu.
Kita
sebagai mahasiswa peternakan perlu mengetahui proses terbentuknya susu,
khususnya untuk meningkatkan kuantotas dan kualitas susu di dunia peternakan
sapi perah di Indonesia. Dengan pembuatan makalah ini diharapkan dapat membantu
dalam peningkatan kuantitas dan kualitas susu di Indonesia khususnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
Bagian-bagian
dalam ambing :
1. Alveolus
Merupakan sel-sel pembentuk air susu
2. Alveoly
Merupakan kumpulan dari alveolus
3. Lobulus
Merupakan kumpulan dari alveoly
4. Lobuly
Merupakan kumpulan dari lobulus
5. Milk ductus
Merupakan saluran air susu
6. Gland cistern
Merupakan tempat penampungan air susu
7. Streak canal
Bagian bawah puting yang berfungsi mencegah masuknya
mikroba
8. Teat meatus
Merupakan lubang puting
PEMBAHASAN
Biosintesa
susu sapi perah dipengaruhi oleh organ-organ dalam ambing. Ambing sapi perah
terdiri atas 4 kelenjar susu, yang terletak di daerah inguinal. Ambing menempel
dengan perantara sejumlah jaringan ikat di samping berhubungan dengan bagian
dalam tubuh sapi melalui canalis
inguinalis. Melalui canalis inguinalis ; arteri, vena, pembuluh getah
bening dan syaraf dari dalam tubuh masuk ke dalam ambing. Disaluran air susu
terdapat sel-sel epitel otot karena pengaruh oksitosin bekerja selama 7 menit
setelah itu hormon yang bekerja adalah hormon adrenalin.
Pengaruh
beberapa faktor terhadap produksi dan komposisi susu :
- Jenis hewan dan keturunannya
Sapi perah dan kambing akan menghasilkan susu dalam
jumlah yang berbeda. Susu kambing mempunyai kandungan protein tinggi dibanding
dengan hewan lainnya. Demikian pula jika dari keturunan yang berbeda hasil dan
komposisi susunya juga berbeda. Contoh sapi perah holstain dengan sapi perah
yersey.
- Pengaruh pertumbuhan dan besar hewan
Hewan yang mempunyai pertumbuhan yang cepat dan bertubuh
besar umumnya menghasilkan susu lebih banyak.
- Pengaruh umur hewan dan panjangnya masa laktasi
Umur hewan ini erat kaitannya dengan periode laktasi.
Panjangnya masa laktasi dalam 1 tahun sangat berpengaruh pada produksi susu.
Panjangnya masa laktasi normal adalah 10 bulan.
- Pengaruh kelahiran dan pasturasi
Kelahiran kembar 2 atau lebih dapat menurunkan produksi
susu.
- Kesehatan dan ketegaran hewan
Jika sapi perah dalam keadaan sehat dan tegar maka akan
dapat menghasilkan susu dalam jumlah banyak. Sapi yang terkena mastitis tidak
dapat menghasilkan susu dalam jumlah banyak.
- Jenis dan macam pakan
Pemberian pakan dan kandungan konsentrat tinggi akan
menstimulir lebih banyak pembentukan propionat dalam rumen menekan dan
presentase lemak susu. Makanan berserat kasar tinggi menstimulir lebih banyak
produksi asetat dan menjaga lebih banyak lemak susu.
- Pengaruh musim
Biasanya pada musim hujan kandungan lemak susu akan
meningkat, sedangkan pada musim kemarau kandungan lemak susu akan lebih rendah.
- Manajemen pemerahan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemerahan yaitu :
kandang harus dibersihkan dari segala kotoran sapi. Di daerah lipatan pahanya
di bersihkan. Sapi yang hendak di perah hendak diberikan pakan penguat dan
alat-alat susu harus bersih. Jumlah pemerahan setiap hari, lamanya pemerahan,
dan kecepatan pemerahan dapat mempengaruhi produksi susu yang dihasilkan.
BIOSINTESA SUSU :
1.
Sintesa protein susu
Terdapat 3
sumber utama bahan pembentuk protein susu yang berasal dari darah, yaitu
peptida-peptida, plasma protein, dan asam-asam amino yang bebas. Kasein, beta
laktoglobulin, dan alphalaktalbumin merupakan 90% sampai 95% dari protein susu.
Ketiga macam protein tersebut disintesa didalam kelejar susu. Serum albumin
darah, imunoglobulin dan gamma kasein tidak disintesa didalam kelenjar susu,
tetapi langsung diserap dari darah dalam bentuk yang sama tanpa mengalami
perubahan. Plasma protein merupakan sumber bahan pembentuk susu sebanyak 10%
dari yang diperlukan. Asam-asam amino yang bebas yang diserap oleh kelenjar
susu dari darah merupakan sumber nitrogen utama untuk sintesa protein susu.
Hampir semua asam amino yang diserap dari darah diubah menjadi protein susu.
Sintesa
protein dari susu terjadi didalam sel epitel dikontrol oleh gene yang
mengandung bahan genetik yaitu Deoxyribo
nucleic acid (DNA). Urut-urutan
pembentukan protein susu yaitu replikasi dari DNA, transkripsi dari Ribonulec acid (RNA) dari DNA, dan
translasi terbentuknya protein menurut informasi RNA.
Replikasi
Replikasi
termasuk di dalamnya pemisahan dari 2 pita (strand) DNA dan duplikasi dari kedua
strand tersebut. Replikasi terjadi sebelum pembelahan sel, oleh karena itu ia
tidak mempunyai pengaruh yang langsung terhadap sintesa protein. Transkripsi
termasuk didalamnya pembentukan RNA pada saat strand DNA. Molekul-molekul RNA
bergerak ke sitoplasma dan memegang peranan aktif dan penting di dalam sintesa
protein. Translasi termasuk proses yang terjadi di ribosome.
Transkripsi
Translasi
merupakan proses yang kompleks dimana pertama terjadi perlekatan dari asam-asam
amino pada molekul RNA. Tiap-tiap asam amino mempunyai enzim pengaktif
tersendiri. ATP digunakan untuk menaikan tingkat energi dari asam amino
sehingga asam amino dapat digunakan berpartisipasi dalam reaksi tersebut.
Sintesa
protein terjadi di ribosome, sedangkan besar dari ribosome terikat pada membran
rangkap dari endoplasmic reticulum, tetapi sebagian lainnya terletak bebas di
dalam sitoplasma.
2.
Sintesa lemak susu
Lemak susu
merupakan komponen susu yang paling bervariasi. Sebagian lemak susu terdiri
atas trigliserida. Bahan-bahan pembentuk lemak susu yang terutama adalah : (1)
glukosa, asetat, asam beta hidroksibutirat, trigliserida dari chylomicra, dan
low density lipoprotein dari darah, (2) asam-asam lemak yang berantai pendek,
dan (3) beberapa asam palmitat yang disekresi didalam kelenjar susu. Kelenjar
susu ruminansia tidak dapat menggunakan acetyl CoA yang berasal dari glukose
dalam mitokondria. Betahidrosibutirat juga digunakan untuk sintesa asam-asam
lemak. Sebagian dari padanya digunakan untuk rantai karbon permulaan untuk tambahan
unit-unit C2 dan sebagian lagi untuk pembentukan unit-unit C2 dan digunakan
sebagai unit Acetyl CoA untuk sintesa asam lemak.
3.
Sintesa laktosa
Sebagian besar
glukosa dan galaktosa dalam sintesa laktosa berasal dari substansi-substansi
yang mudah dapat diubah menjadi glukosa. Dari perbedaan dari arteri-vena dapat
diketahui bahwa glukosa merupakan bahan utama pembentuk laktosa pada kambing
dan sapi. Beberapa atom karbon dari laktosa terutama residu galaktosa, berasal
dari senyawa lain misalnya asetat dan gliserol.
Perbedaan
antara arteri-vena untuk glukosa ± 2 kali yang diperlukan untuk sintesa
laktosa, oleh karena itu kelebihan glukosa akan digunakan untuk energi
membentuk gliserol karena glukosa adalah bahan utama pembentuk laktosa dan susu
harus dipertahankan takenan laktosanya agar supaya isotonis dengan darah, maka
bila terjadi kekurangan laktosa akan mengalami kekurangan kandungan air dalam
susu. Oleh karena itu dikatakan glukosa adalah sebagai faktor pembatas untuk
sekresi susu.
Proses sintesa
laktosa adalah 2 molekul glukosa masuk saluran ambimg kemudian 1 molekul
glikosa diubah menjadi galaktosa. Terjadi kondensasi galaktosa dengan glukosa
kemudian terbentuklah laktosa dengan bantuan enzym lactose syntetase.
Dengan adanya
lactose ini maka susu akan memberi rasa manis serta merangsang bakteri tertentu
di dalam usus pedet untuk membentuk asam laktat, sehingga akan merangsang
penyerapan Ca dan pospor pada tulang.
4.
Sintesa mineral, vitamin, dan air
Vitamin,
mineral, air tidak disinsesa oleh sel-sel sekresi ambing melainkan berasal dari
tanah. Mineral yang penting adalah Ca, P, Cl, Na dan Mg. Mekanisme absorbsi
mineral dari darah ke dalam lumen alveoli belum jelas, kemungkinan terdapat
bentuk mekanisme transport mineral yang aktif, dalam sel sekresi ambing. Kadar
laktose, Na dan K dalam susu biasanya relatif konstan. Ketiga komponen ini
bersama dengan clorida berperan menjaga keseimbangan osmose dalam susu.
Kandungan
vitamin dan mineral susu diatur dalam proses filtrasi, dimana sel-sel jaringan
sekresi ambing bertindak sebagai membran barier atau carrier terhadap partikel
vitamin dan mineral yang berasal dari darah yang akan masuk ke lumen alveoli.
Sel epitil menggabungkan mineral dengan sel organik, dimana 75% Ca terikat
dalam kasein, pospor, dan sitrat, dan dari 75% tersebut 50% terikat dengan
kasein.
Molekul-molekul
vitamin ditransfer langsung dari darah ke dalam sel-sel sekresi ambing, tanpa
mengalami perubahan, sehingga langsung masuk menjadi komponen susu.
Konsen;trasi vitamin dalam susu (terutama yang terlarut dalam lemak) dapat ditingkatkan dengan meningkatkan vitamin
dalam plasma darah atau dengan meningkatkan kandungan vitamin dalam pakan.
Dalam
pemerahan kita juga mengetahui masa laktasi, yaitu sebuah konsekuensi dari
reproduksi. Fungsinya adalah menjaga atau mempertahankan keturunannya. Agar
puncak produksi tinggi dan produk setelah pucak itu konsisten, turunnya tidak
bertahap atau tidak drastis? Ada 2 hal yang perlu diperhatikan agar produksi
susu tinggi, yaitu :
1. Pabriknya (kelenjar mamae) masuk ke dalam sel sekretori,
disiapkan pada saat kering karena digunakan untuk persiapan pertumbuhan sel
sekretori.
2. Satu bulan sebelum melahirkan, terbentuk fetus kelenjar
mamae.
Pencernaan
pada sapi yang utama adalah fungsinya mencerna serat kasar. Kelebihan sapi
mempunyai rumen. Proses mempertahankan dirinya yaitu pada saat sapi makan
sebanyak-banyaknya, setelah pakan masuk kemudian melakukan proses mastikasi
yang merupakan proses mempertahankan dirinya.
Laktasi
dikontrol oleh hormonal yaitu hipothalamus
yang memberikan sinyal pada oxytosin dan prolactin. Sapi perah setelah
melahirkan akan kurus karena sapi perah lebih suka memberikan cadangan lemak
tubuhnya karena induk harus selalu dekat dengan anaknya, karena takut anaknya
terkena predator akhirnya induk tidak bisa makan secara bebas, bergerak bebas,
sehingga tidak bisa makan dengan tenang, maka induk lebih suka menggunakan
cadangan lemaknya agar ia bisa selalu lebih dekat dengan anaknya. Itulah
sebabnya setelah melahirkan sapi perah menjadi kurus.
Fungsi laktasi yaitu :
• Sebagai suatu control, yaitu suatu periode
yang dibuat control.
• Susu salah satu fungsi untuk
mencegah hypothermia pada anak, yaitu anak kedinginan.
•
Fungsinya sebagai energi dan mencegah penyakit.
• Pada saat laktasi, anak dekat
dengan induk sehingga mencegah predator.
Peran biologis laktasi yaitu :
•
Pada saat laktasi anak diajari mencari makan
•
Anti body
•
Nutrisi
•
Penghangat
Penurunan mutu susu
Penurunan mtu susu yang terjadi
adalah disebabkan oleh susu yang rusak atau kandungan gizi serta perubahan
sifat-sifat fisik dan kimia susu. Penyebab kerusakan susu antara lain :
1.Pertumbuhan dan aktifitas mikroba
2.Aktifitas enzim-enzim di dalam bahan pangan
3.Suhu udara
4.Jangka waktu penyimpanan
5.Sanitasi peralatan maupun ternak
KESIMPULAN
Pengaruh
beberapa faktor terhadap produksi dan komposisi susu :
•
Jenis
hewan dan keturunannya
• Pengaruh pertumbuhan dan besar hewan
• Pengaruh umur hewan dan panjangnya masa laktasi
• Pengaruh kelahiran dan pasturasi
• Kesehatan dan ketegaran hewan
• Jenis dan macam pakan
• Pengaruh musim
• Manajemen pemerahan
Boisintesis
susu
• Sintesa protein susu
• Sintesa lemak susu
• Sintesa laktosa
• Sintesa vitamin, mineral dan air
DAFTAR PUSTAKA
Astuti,
Triana Yuni. 2002. Buku Ajar Ternak Perah.UNSOED: Purwokerto
Hadiwiyoto,
Suwedo.1994. Teori dan Prosedur Pengujian Mutu Susu dan
Olahannya. Liberty: Yogyakarta
Setyawti,
Tati.1992.Buku Tehnik dan Pengembangan
Peternakan. Dirjen
Peternakan: Jakarta
Soedono,
Adi. 1990. Pedoman Beternak Sapi Perah. Dirjen Peternakan: Jakarta
Syarief,
MZ. 1984. Ternak Perah. Yasaguna: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar