PENCERNAAN PADA HEWAN NON RUMINANSIA
Oleh: Gema Fajar Gunawan
Mahasiswa Peternakan UNSOED 2009/2010
Mahasiswa Peternakan UNSOED 2009/2010
Pada
ternak non ruminansia, lipogenesis atau pembentukan asam lemak dapat berasal
dari glukosa (dari hasil antara siklus kreb) karena adanya enzim citrate lyase,
sedangkan pada ruminansia berasal dari asetat bukan dari glukosa.Kemampuan
adaptasi saluran pencernaan berdasarkan atas fungsi fisiologis tergantung pada
pasokan nutrisi yang diberikan pada periode perkembangan awal setelah menetas.
Menurut Zhou et al. (1990), status nutrisi dan pola pemberian ransum dapat
memodifikasi fungsi saluran pencernaan. Kapasitas saluran pencernaan pada ayam
periode awal dalam memanfaatkan nutrisi (asam amino dan gula) telah dilaporkan
oleh Rovira et al. (1994). Pemberian protein atau asam amino dalam jumlah
banyak dapat meningkatkan daya serap usus, atau berakibat sebaliknya dengan
pembatasan ransum. Kemampuan usus dalam memanfaatkan nutrisi ditentukan oleh
perkembangan saluran percernaan secara fisiologis yang dilihat dari segi
aktivitas enzim.
Dilakukannya
pengukuran aktivitas enzim protease dalam saluran pencernaan adalah karena erat
hubungannya dengan penggunaan protein yang merupakan nutrisi penting pada
periode starter dan pertumbuhan. Perkembangan saluran pencernaan secara
fisiologis, khususnya usus halus, berdasarkan aktivitas enzim protease total
pada ayam yang berasal dari pemeliharaan in situ, dapat memberikan arti
tentangkemampuan dalam memanfaatkan nutrisi untuk hidup pokok termasuk
kesehatan dan proses produksi. Penelitian eksploratif dengan pengamatan aspek
aktivitas enzim protease pada saluran pencernaan menurut umur (time course)
merupakan fenomena yang dapat dipakai sebagai dasar pola perubahan pemeliharaan
dari in situ menjadi exsitu dengan perbaikan ransum.
Dari berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar