LATAR BELAKANG
Beternak
puyuh masih sangat prospektif, artinya memiliki peluang pasar yang besar.
Semakin hari, permintaan telur puyuh semakin meningkat. Keadaan ini menyebabkan
para peternak puyuh merasa kewalahan memenuhi permintaan agen tetapnya. Dalam
satu hari, permintaan aggen sebanyak 15 peti. Padahal kemapuan kelompok
peternak yang terdiri dari 25 orang, baru mencapai 12 peti.
Usaha
beternak puyuh masih dapat dijadikan sebagai sumber mata pencaharian. Salah satu
petternak puyuh bahkan bisa menyekolahkan ketujuh anaknya sampai selesai,
berkat usaha neternak puyuh. Beternak puyuh bisa mendatangkan keuntungan karena
tiidak hanya telur puyuh yang bisa dijual, daging, kotoran, atau bibit puyuh
pun bisa dijual. Salah satu buktti bahwa beternak puyuh memiliki prospek usaha
yang baik adalah adanya usaha untuk memperluas areal petrnakan. Karena itu,
beternak puyuh masih memiliki prospek bisnis yang besar.
TINJAUAN PUSTAKA
Puyuh
merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif kecil,
berkaki pendek dan dapat diadu. Burung puyuh disebut juga Gemak (Bhs.
Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut "Quail", merupakan bangsa
burung (liar) yang pertama kali diternakan di Amerika Serikat, tahun 1870. Dan
terus dikembangkan ke penjuru dunia. Sedangkan di Indonesia puyuh mulai
dikenal, dan diternak semenjak akhir tahun 1979. Kini mulai bermunculan di
kandangkandang ternak yang ada di Indonesia. (Huda.2008)
Untuk
menentukan burung puyuh jantan dan betina,dapat dilakukan dengan cara (Nugroho.1990):
1. Cloacal Methode
Yaitu
dengan memperhitungkan adanya alat kelamin rudimental yang berbentuk tonjolan
atau lipatan kecil nampaknya seperti bentuk jantung pada bagian atas dinding
cloaca.Kalau ada terlihat tonjolan maka menunjukan burung puyuh
jantan,sedangkan bila tidak nampak adanya tonjolan hanya lipatan datar saja
menunjukan burung puyuh betina.
2. Dengan Memperhatikan Warna Bulu
Cara ini
baru dapat dilakukan bila bulu-bulu badanya sudah tumbuh lengkap.Umumnya
pertumbuhan bulu lengkap pada umur 2-3 minggu.hal ini di dasarkan atas adanya
perbedaan warna bulu dibeberapa bagian yang khas antara jantan dan betina.
Ø pada burung puyuh jantan:Warna bulu penutup di bagian dada adalah
merah sawo matang tanpa adanya
garis-garis atau bercak-bercak.
Ø Pada burung puyuh betina: Warna bulu penutup di bagian dada adalah
merah sawo matang dengan disertai garis atau bercakwarna kecoklat-coklatan atau
ada belang hitam.
Lain
dari tanda tersebut, dapat dibedakan dari suaranya dan besar badanya.Suara akan
timbul pada umur 5-6 minggu,burubg puyuh jantan akan bersuara keras,sedangkan
yang berina tidak keras.Berat badan burung puyuh jantan lebih ringan dari berat badan burung puyuh betina.
Cara penentuan kelamin yang kedua lebih
praktis dilakukan pada kondisi lapangan.tetapi tetap diperlukan pelatihan dan
pengalaman serta pengetahuan tentang warna penutup badan yang khas antara
jantan dan betina serta pada umur berapa yang tep[at dilakukan sexing
tersebut,jugu perlu diketahui bahwa masing-masing burung puyuh mempunyai warna
bulu yang khas yang berbeda antara jantan dan betina.Ketepatan dengan cara
kedua ini cukup meyakinkan pula.
Secara umum pakan yang
baik harus mengandung zat-zat makanan yang diperlukan puyuh, seperti protein,
karbohidrat, lemak, vitamin dam mineral. Selain itu, pakan tidak mengandung
racun, jamur atau kuman penyakit. Pakan harus tersedia d tempat lokasi yang
dekat dengan peternakan dalam jumlah yang cukup, harga reatif murah dan mudah
diperoleh.
Selain pakan utama ,
puyuh memerlukan pakan tambahan. Pakan tambahan dengan jumlah tertentu yang
dicampurkan dalam pakan utama akan meningkatkan kecepatan pertumbuhan puyuh dan
meningkatkan efisiensi penggunaan pakan. Namun hal ini tidak diperhatikan oleh
para peternak. Mereka memberikan pakaan utama berupa pakan jadi buatan pabrik.
Menurut pengalaman dan kebiasaan mereka, cukupa dengan member pakan utama,
puyuh teah berproduksi secara optimal. Padahal dengan pakan tambahan, zat-zat
makanan yang belum terpenuhi oleh pakan
utama dapat dilengkapi oleh pakan tambahan, sehingga produksi puyuh terutama
telur optimal. (Redaksi Agro Media. 2002).
Untuk
mendapatkan puyuh dengan produktifitas yang tinggi, diperlukan kondisi
lingkungan yang baik dan pakan yang baik. Produksi puyuh akan tercapai dengan
baik jika pakan mengandung protein sekitar 20-26%, energi metabolisme sekitar
2400-3400 kkal/kg, kalsium sebesar 2.5-3%, dan fosfor sebesar 0.85%. pada masa
starter dan grower, sebaiknya pakan mengandung protein 24% dan energi metabolismenya
3000 kkal/kg. (Redaksi Agro Media. 2002)
Puyuh mulai
berproduksi pada umur 38 hari. Puncak produksi dapat berlangsung
selama 4 bulan mulai bulan ke 4, 5, 6 dan 7. Puncak produksi dapat mencapai
hingga 90% Biasanya puyuh berproduksi mulai pukul 15.00 sampai 22.00. Uniknya
dari pemeliharaan puyuh ini, dalam satu kandang dengan populasi 2000 ekor
diberi pejantan kurang lebih 5 ekor, tujuannya sebagai penyemangat betina
supaya bertelur terus. Komunikasinya bisa didengar dengan suara mereka yang
sahut menyahut.
(Setiawan.2009)
Alasan-alasan burung
puyuh diafkir adalah (Soetomo.1981) :
1. Burung
puyuh yang sudah tua dan tidak produktif
2. Burung
puyuh yang berpenyakitan
3. Burung
puyuh yang kanibal dan pejantan yang mandul
4. Burung
puyuh yang bulunya gundul karena umumnya umumnya tidak produktif
5. Babon
puyuhyang kloakanya keriput karena pada umumnya tidak produktif
6. Pejantan
puyuh yang jumlahnya lebih, lebih baik diafkir
METODE
Artikel
ilmiah yang berjudul Beternak Puyuh Dengan Baik Untuk Menghasilkan Produksi
Yang Optimal ini dibuat dengan menggunakan beberapa metode, yaitu dengan
mencari dari buku-buku bacaan dan dari artikel-artikel internet. Buku bacaan
yang digunakan seperti Pemeliharaan Puyuh, Puyuh Si Munngil Penuh Potensi,
Meningkatkan Produktifitas Puyuh, dll.
Sedangkan artikel-artikel yang digunakan seperti Budidaya Burung Buyuh, Usaha
Ternak Burung Puyuh, dll.
PEMBAHASAN
Burung
puyuh asli Indonesia sudah dikenal orang Indonesia sejak dahulu kala, karena
burung puyuh ini terdapat dimana-mana, biasanya terdpat di sawah-sawah tadah
hujan, ditegalan dan dipekarangan yang berdekatan dengan sawah/tegalan ataupun
yang dekat dengan sungai dimana terdapat banyak tumbuh-tumbuhan. Burung puyuh
di negeri kita itu hidup secara liar dan belum diternakkan orang sebagaimana
mestinya dan seandainya diternakkan juga tidak ekonomis mengingat telurnya yang
sangat sedikitdam mempunyai sifat mengeram. Mungkin bila dikawinkan dengan
puyuh yang berasal dari negeri lain yang sudah dibudidayakan akan menghasikan
keuntungan yang baik bila diternakkan secara intensif.
Puyuh
merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif kecil,
berkaki pendek dan dapat diadu. Burung puyuh disebut juga Gemak (Bhs.
Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut "Quail", merupakan bangsa
burung (liar) yang pertama kali diternakan di Amerika Serikat, tahun 1870. Dan
terus dikembangkan ke penjuru dunia. Sedangkan di Indonesia puyuh mulai
dikenal, dan diternak semenjak akhir tahun 1979. Kini mulai bermunculan di
kandangkandang ternak yang ada di Indonesia. (Huda.2008)
A. Jenis
kelas : Aves (Bangsa Burung)
Ordo : Galiformes
Sub Ordo : Phasianoidae
Famili : Phasianidae
Sub Famili : Phasianinae
Genus : Coturnix
Species : Coturnix-coturnix Japonic
B. Seleksi
Menyeleksi kelompok
bibit burung puyuh berarti memilih burung puyuh yang baik untuk diternakkan.
Yang perlu diperhatikan dalam penyeleksian bibit burung puyuh untuk peternakan,
ialah :
1. Bibit
harus dalam keadaan sehat
2. Keadaan
buu tumbuh subur dan sehat (agak mengkilat)
3. Bentuk
badannya besar dan sedang
4. Tidak
kanibal
5. Matanya
terang dan sehat
6. Bibit
berasal dari induk yang baik dan produktif dan pejantannya sehat
C.
Sexing
Pemeliharan burung puyuh komersial di
Indonesia sekarang ini bertujuan memproduksi telurnya saja, sehingga hanya
burung puyuh betina yang diutmakan.Untuk menghasilkan telur yang berlembaga,
diperlukan sedikitnya satu ekor pejantan untuk 2-6 ekor induk.
Untuk menentukan burung puyuh jantan dan
betina,dapat dilakukan dengan cara (Nugroho.1990):
1.
Cloacal Methode
Yaitu dengan memperhitungkan adanya alat
kelamin rudimental yang berbentuk tonjolan atau lipatan kecil nampaknya seperti
bentuk jantung pada bagian atas dinding cloaca.Kalau ada terlihat tonjolan maka
menunjukan burung puyuh jantan,sedangkan bila tidak nampak adanya tonjolan
hanya lipatan datar saja menunjukan burung puyuh betina.
2.
Dengan Memperhatikan Warna Bulu
Cara ini baru dapat dilakukan bila bulu-bulu
badanya sudah tumbuh lengkap.Umumnya pertumbuhan bulu lengkap pada umur 2-3
minggu.hal ini di dasarkan atas adanya perbedaan warna bulu dibeberapa bagian
yang khas antara jantan dan betina.
Ø pada burung puyuh jantan:Warna bulu penutup di bagian dada adalah
merah sawo matang tanpa adanya
garis-garis atau bercak-bercak.
Ø Pada burung puyuh betina: Warna bulu penutup di bagian dada adalah
merah sawo matang dengan disertai garis atau bercakwarna kecoklat-coklatan atau
ada belang hitam.
Lain dari tanda tersebut, dapat dibedakan dari
suaranya dan besar badanya.Suara akan timbul pada umur 5-6 minggu,burubg puyuh
jantan akan bersuara keras,sedangkan yang berina tidak keras.Berat badan burung
puyuh jantan lebih ringan dari berat
badan burung puyuh betina.
Cara penentuan kelamin yang kedua lebih praktis dilakukan pada kondisi
lapangan.tetapi tetap diperlukan pelatihan dan pengalaman serta pengetahuan
tentang warna penutup badan yang khas antara jantan dan betina serta pada umur
berapa yang tep[at dilakukan sexing tersebut,jugu perlu diketahui bahwa
masing-masing burung puyuh mempunyai warna bulu yang khas yang berbeda antara
jantan dan betina.Ketepatan dengan cara kedua ini cukup meyakinkan pula.
D. Pakan
Secara umum pakan yang
baik harus mengandung zat-zat makanan yang diperlukan puyuh, seperti protein,
karbohidrat, lemak, vitamin dam mineral. Selain itu, pakan tidak mengandung
racun, jamur atau kuman penyakit. Pakan harus tersedia d tempat lokasi yang
dekat dengan peternakan dalam jumlah yang cukup, harga reatif murah dan mudah
diperoleh.
Selain pakan utama ,
puyuh memerlukan pakan tambahan. Pakan tambahan dengan jumlah tertentu yang
dicampurkan dalam pakan utama akan meningkatkan kecepatan pertumbuhan puyuh dan
meningkatkan efisiensi penggunaan pakan. Namun hal ini tidak diperhatikan oleh
para peternak. Mereka memberikan pakaan utama berupa pakan jadi buatan pabrik.
Menurut pengalaman dan kebiasaan mereka, cukupa dengan member pakan utama,
puyuh teah berproduksi secara optimal. Padahal dengan pakan tambahan, zat-zat
makanan yang belum terpenuhi oleh pakan
utama dapat dilengkapi oleh pakan tambahan, sehingga produksi puyuh terutama
telur optimal. (Redaksi Agro Media. 2002).
1. Aneka
bahan pakan puyuh (Abidin.2005)
a. Dedak
Padi
Merupakn bahan pakan hasil samping dari penggilingan padi.dedak padi
terdiri dari pecahan beras,kantong benih(pericarp),dan bagian
kecambah(germ).kualitas dedak padi berfarietas,tergantung pada prosentase
ketiga bahan tersebut.secara umum dedak padi merupakan bahan pakan sumber
energi(karbohidrat).penyimpanan sebaiknya di tempat yang kering dan dalam waktu
yang tidak terlalu lama.
b.
Tepung Jagung
Jagung merupakan bahan pakan sumber energi.di Indonesia jagung
berwarna kuning lebih di sukai daripada jagung berwarna putih.Padahal perbedaan
keduanya hanya terletak pada kandungan vitaman A dan xantofil(zat yang
berpengaruh dalam memberikan warna pada kuning telur),yang lebih bayak pada
jagung kuning.kadar protein,lemak,dan karbohidrat relatife sama.Penyimpanan sebaiknya
dalam bentuk utuh,bukan dalam bentuk tepung.
c.
Bungkil Kedelai
Merupakan bahan pakan sumber protein dan hasil samping dari industri
pengolahan minyak kedelai..Kadar protein kedelai 40-45%.bungkil kedelai
merupakan bahan penyusun pakan yang dibutuhkan dalam jumlah relatife banyak
oleh industri pakan.
d.
Tepung Ikan
Merupakan bahan pakan sumber protein.Tingkat kebutuhannya relatife
rendah daripada bungkil kedelai,hal ini dikarenakan harga tepung ikan lebih
mahal .tepung ikan berkualitas tinggi memiliki kadar protein lebih dari 60%.
e.Tepung
Kerang
Bahan pakan tepung kerang dibutuhkan dalam jumlah sedikit.Meskipun
demikian,bahan ini harus ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan mineral.
Selain lima bahan tersebut, ketersediaandi pasar relatife mudah perlu
juga dicari alternatife,misalnya tepung singkong dan ampas tahu.
2. Menyusun
ransum pakan puyuh
a)
Pakan DOQ atau puyuh starter
-Dedak Padi :25%
-Tepung jagung :55%
-Bungkil kedelai :9%
-Tepung ikan :9%
-Tepung kerang :2%
b)
Pakan Puyuh Grower
-Dedak Padi :27%
-Tepung jagung :55%
-Bungkil kedelai :6%
-Tepung ikan :10%
-Tepung kerang :2%
c)
Pakan Puyuh Layer
-Dedak Padi :21%
-Tepung jagung :52%
-Bungkil kedelai :16%
-Tepung ikan :9%
-Tepung kerang :2%
E. Kandang
Kandang merupakan
komponen penting daalm pemeliharaan puyuh, karena setiap hari puyuh tinggal
disana. Karena itu kandang harus dibuat sebaik dan senyaman mungkin. Tentunya
harus diseuaikan dengan sifat dan syarat-syarat hidup burung puyuh.
Syarat-syaratnya tersebut sebagai berikut :
a) Lokasi
kandang harus jauh dari kebisingan
b) Kandang
harus terhindar ddari percikan air, baik langsung maupun tidak langsung
c) Sirkulasi
udara harus lancer
d) Kandang
menghadap kearah timur supaya sinar matahari pagi bisa masuk kedalam kandang
e) Lantai
kandang sebaiknya bukan dari tanah atau tidak menempel pada tanah
f) Lokasi
kandang puyuh harus jauh dari pemukiman karena kotoran burung puyuh berbau
tajam
Kandang yang digunakan
dalam beternakk puyuh pada dasarnya merupakan modiikasi dari kandang beternak
ayam. Berbagai modifikasi telah dilakukan para peternak karena puyuh memilki
tubuh dan ukuran yang relatif kecil.
Berdasarkan alasnya,
kandang puyuh dibagi menjaadi dua, yaitu kandang slat dan kandang litter.
Kandang slat adalah kandang tanpa menggunaan alas, dasar kandang langsung
berupa kawat ram, sehingga kotoran puyuh akan langsung jatuh kebawah. Kandang litter adalah kandang
yang menggunakan alasnya seperti sekam atau kotoran.
Berdasarkan jumlah
ternak yang ada di dalamnya, kandang dibaggi menjadi kandang individu dan
kandang koloni. Satu kotak kandang individu dihuni satu ekor ternak. Satu
kandang koloni dihuni oleh beberapa ekor ternak.
Sistem kandang yang
digunakan oleh peternak bereda-beda tergatung pengalaman dan kebiasaan. Umumnya
puyuh yang diambil telurnya menggunakan kandang sistem baterai. Sistem baterai
untuk kandang produksi atau puyuh petelur merupakan modifikasi antara kandang
koloni dan kandang slat, satu kotakk atau kandang dihuni oleh banyak puyuh dan
dassar kandang langsung berupa kawat ram.
F. Pemeliharaan
Untuk mendapatkan puyuh
dengan produktifitas yang tinggi, diperlukan kondisi lingkungan yang baik dan
pakan yang baik. Produksi puyuh akan tercapai dengan baik jika pakan mengandung
protein sekitar 20-26%, energi metabolisme sekitar 2400-3400 kkal/kg, kalsium sebesar
2.5-3%, dan fosfor sebesar 0.85%. pada masa starter dan grower, sebaiknya pakan
mengandung protein 24% dan energi metabolismenya 3000 kkal/kg. (Redaksi Agro
Media. 2002)
Puyuh yang berumur
31-51 hari diberi pakan sebanyak 17.6 gr. Pada umur 51-100 hari diberi pakan
sekitar 22.1 gr dan pada umur 101-150
hari diberi pakan sekitar 24-25 gr. Pakan diberikan 2 kali sehari, yaitu pagi
dan siaang sekitar pukul 14.00. bentuk pakan untuk puyuh masa starter dan
grower lebih halus daripada pakan untuk puyuh produksi atau puyuh petelur.
Menurut pengalaman
peternak, puyuh membutuhkan air minum sekitar 1 liter perhari untuk 50 ekor.
Air minum diberikan 2-3 kali sehari yaitu pagi, siang dan malam hari. Sebaiknya
air minum yang diberikan kepada puyuh harus memenuhi sebagai air minum
berkualitas baik., seperti bebas dari logam-logam berat , memiliki kandungan E.
coli yang rendah, dan memiliki pH sekitar 6.8-7.2.
Pemeliharaan burung puyuh dilakukan mulai umur 1 hari sampai
18 bulan. Saat berumur 1 hingga 30 hari pemeliharaan dilakukan pada kandang
postal atau litter, hari berikutnya dipindahkan pada kandang batere.
Dalamsistem perkandangan yang perludiperhatikanadalah temperatur kandang yang
ideal atau normal berkisar 20-25 ºC; kelembaban kandang berkisar 30-80%; penerangan
kandang pada siang hari cukup 25- 40 watt, sedangkan malam hari 40-60 watt (hal
ini berlaku untuk cuaca mendung/musim hujan). Tata letak kandang sebaiknya diatur
agar sinar matahari pagi dapat masuk kedalam kandang.
Puyuh mulai
berproduksi pada umur 38 hari. Puncak produksi dapat berlangsung selama 4 bulan mulai
bulan ke 4, 5, 6 dan 7. Puncak produksi dapat mencapai hingga 90% Biasanya
puyuh berproduksi mulai pukul 15.00 sampai 22.00. Uniknya dari pemeliharaan
puyuh ini, dalam satu kandang dengan populasi 2000 ekor diberi pejantan kurang
lebih 5 ekor, tujuannya sebagai penyemangat betina supaya bertelur terus.
Komunikasinya bisa didengar dengan suara mereka yang sahut menyahut. (Setiawan.2009)
G. Penyakit
Berdasarkan bagian
vital puyuh yang diserang, penyakit puyuh bisa dibaigi menjadi dua, yaitu
penyakit yang menyerang saluraan pernapasan dan yang menyerang system
pencernaan. Dari penyebabnya penyakit tersebut digolongkan dalam 4 kelompok,
yaitu penyakit bakteri, virus, cendawan dan penyakit kekurangan gizi.
1. Penyakit
yang disebabkan bakteri
a) Radang
usus
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri
anaerobic dan menyerang bagiian usus. Puyuh yang terserang akan menunjukkan
gejala lesu, mata sering tertutup, kotoran cair, dan bulu kusam. Bakteri
anaerobic dapat tumbuh dann berkembang dalam kondisi lingkungan yang kurang
bersih.
Apabila
puyuh sudaah terserang penyakit ini, langkah peratama adalah memiisahkan
puyuh yang terserang dengan puyuh yang sehat. Kemudian dikarantina dan disuntik
Kanamicyn, bisa juga diobati dengan Streptomicyn.
b) Pulloruum
Pulloruum disebut juga penyakit berak
putih atau berak kapur. Penyebabnya adalah bakteri Salmonella Pullorum.
Peralatan kandang, pakan, dan air minum bisa menjadi penularan yang efektif.
Tanda utama puyuh yang terserang penyakit ini adalah kotorannya berwarna putih.
Untuk pengobatan dapat dilakukan dengan furazolidane.
c) Coccidiosis
Penyakit ini dikenal juga sebagai
penyakit bercak darah. Penyebabnya adalah protozoa Coccidea. Gejala yang harus
diwaspadai adalah kotoran puyuh bercampur berccak darah, bulu disekitarr anus
kotor, pucat, lesu, bulu kusam, nafsu makan menurun dan nafsu minum meningkat.
Puyuh yang sudah terserang penyakit ini dapat diobati dengan Baiko, sebelum
pengobatan dilakukan, puyuh dipuasakan terlebih dulu selama 2 hari.
2. Penyakit
yang disebabkan virus
a) Tetelo
Penyakit tetelo dikenal dengan sebutan
newcastel disease (ND). Puyuh yang terserang tetelo menunjukkan gejala lesu,
nafsu makan turun, sesak nafas, sering merasa haus, sering bersin, ngorok,
kotoran cair berwarna putih hijau, dan prodiksi telur menurun. Sampai saat ini
penyakit ini belum ada obatnya.
b) Quail
Bronchitis
Penyakit ini disebabkan virus quail
bronchitis atau adenovirus. Puyuh yyang terserang penyakit ini menunjukkan
gejala sulit bernafas, batuk, tubuh gemetar, lesu, mata dan hidung
mengeluarkan lendir, dan bulu kusam.
Penularan virus bronchitis bisa melalui udara, kontak langsung, peralatan.
Penyakit ini belum ada obatnya. Oleh
karena itu, pencegahannya dengan meningkatkan gizi dan sanitasi kandang.
c) Cacar
unggas
Cacar unggas dikenal juga dengan fowl
pox dan telah menyebar di Indonesia. Puyuh yang terserang cacar unggas
menunjukkan gejala keropeng, keropeng di bagian kulit yang tidak berbulu. Jika
puyuh yang sudah terserang, obat yang bisa diberikan berupa yodium tincture dan
suntikan vitamin A. namun, cara terbaik adalah pencegahan melalui vaksinasi
dipteria dan mengisolasi kendang yang sudah terkontaminasi.
3. Penyakit
cendawan
Cendawan yang sering menyebabkan
penyakit pada puyuh adalah Aspergillosis fumigates. Puyuh yang terserang
cendawan ini menunjukkan gejala antara lain napas puyuh menjadi megap-megap sulit bernafas,
selalu mengantuk, dan nafsu makan berkurang. Ada juga yang menunjukkan gejala
fisik seperti pial dan kulitnya menjadi biru serta lehernya terpuntir akibat
susunan saraf pusatnya rusak. Cendawan ini muncul apabila kondisi kandang
terlalu lembab, kurang sinar matahari, kotor, dan ventilasi udara kurang baik.
Untuk mencegah penyakit ini, sanitasi kandang harus diperbaiki, pemberian pakan
harus diawasi, jangan sampai memberikan pakan yang sudah bercendawan.
4. Penyakit
kekurangan gizi
a) Cacingan
Puyuh yang terkena cacingan menunjukkan
tanda-tanda antara lain badan menjadi
kurus, lesu, dan lemah. Penyebabnya adalah masalah klasik, yaitu sanitasi yang
buruk. Penanggulangan, puyuh yang sudah terserang diobati dengan obat cacing.
b) Kekurangan
vitamin E
Penyakit ini disebabkan puyuh
kekurangnan vitamin E. gejala ada 2 macam yaitu gejala akut, dan gejala kronis.
Gejala akut ditandai dengan muncunya warna kebiruan di bagian dada. Gejala
kronis ditandai dengan nafsu makan menurun, puyuh menjadi kurus, lemah, lumpuh,
bahkan sampai mati. Pengobatannya dengan pemberian vitamin E. Vitamin E dapat
diberikan melalui pakan dan air minum.
H. Pengafkiran
Alasan-alasan burung
puyuh diafkir adalah (Soetomo.1981) :
7.
Burung puyuh yang sudah tua dan tidak
produktif
8.
Burung puyuh yang berpenyakitan
9.
Burung puyuh yang kanibal dan pejantan
yang mandul
10.
Burung puyuh yang bulunya gundul karena
umumnya umumnya tidak produktif
11.
Babon puyuhyang kloakanya keriput karena
pada umumnya tidak produktif
12.
Pejantan puyuh yang jumlahnya lebih,
lebih baik diafkir
I. Manfaat
burung puyuh (Januwarsono.2010)
a)
Telur dan dagingnya mempunyai nilai gizi
dan rasa yang lezat
b)
Bulunya sebagai bahan aneka kerajinan
atau perabot rumah tangga lainnya
c)
Kotorannya sebagai pupuk kandang ataupun
kompos yang baik dapatdigunakan sebagai pupuk tanaman
Puyuh
merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif kecil,
berkaki pendek dan dapat diadu. Burung puyuh disebut juga Gemak (Bhs.
Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut "Quail", merupakan bangsa
burung (liar) yang pertama kali diternakan di Amerika Serikat, tahun 1870. Dan
terus dikembangkan ke penjuru dunia. Sedangkan di Indonesia puyuh mulai
dikenal, dan diternak semenjak akhir tahun 1979. Kini mulai bermunculan di
kandangkandang ternak yang ada di Indonesia.
Secara umum pakan yang baik harus
mengandung zat-zat makanan yang diperlukan puyuh, seperti protein, karbohidrat,
lemak, vitamin dam mineral. Selain itu, pakan tidak mengandung racun, jamur
atau kuman penyakit. Pakan harus tersedia d tempat lokasi yang dekat dengan
peternakan dalam jumlah yang cukup, harga reatif murah dan mudah diperoleh.
Pemeliharaan burung puyuh dilakukan
mulai umur 1 hari sampai 18 bulan. Saat berumur 1 hingga 30 hari pemeliharaan
dilakukan pada kandang postal atau litter, hari berikutnya dipindahkan pada
kandang batere. Dalamsistem perkandangan yang perludiperhatikanadalah
temperatur kandang yang ideal atau normal berkisar 20-25 ºC; kelembaban kandang
berkisar 30-80%; penerangan kandang pada siang hari cukup 25- 40 watt,
sedangkan malam hari 40-60 watt (hal ini berlaku untuk cuaca mendung/musim
hujan). Tata letak kandang sebaiknya diatur agar sinar matahari
pagi dapat masuk kedalam kandang.
Berdasarkan
bagian vital puyuh yang diserang, penyakit puyuh bisa dibaigi menjadi dua,
yaitu penyakit yang menyerang saluraan pernapasan dan yang menyerang system
pencernaan. Dari penyebabnya penyakit tersebut digolongkan dalam 4 kelompok,
yaitu penyakit bakteri, virus, cendawan dan penyakit kekurangan gizi.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin,
Zaenal.2005.Meningkatkaan Produktifitas
Puyuh.Jakarta: PT Agro Media Pustaka
Huda.2008.Usaha Ternak Puyuh.http. google.com
Januwarsono.2010.Budidaya Burung Puyuh.http.ristek.go.id
Media,
Redaksi Agro.2002.Puyuh Simungil Penuh
Potensi.Jakarta: PT Agro Media Pustaka
Nugroho,
E.1990.Beternak Burung Puyuh.Semarang
Setiawan,
Iwan.2009.Budidaya Burung Puyuh.http.central
unggas
Soedirjoatmodjo,
Soetomo.1981.Pemeliharaan Puyuh Secara
Praktis dan Modern.Yogyakarta: BP. Karya Bani CV
burung kecil unik dan lucu... cara pelihara puyuh petelur
BalasHapus